Banyak Kegiatan Selama Ramadhan, Masjid di Yogyakarta Diminta Kelola Sampah

Masjid Jogokariyan kembali mengadakan pasar sore dan juga buka puasa bersama.

Republika/Wihdan Hidayat
Warga mengambil piring makanan untuk berbuka puasa bersama di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023).
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Berbagai kegiatan digelar di Ramadhan 2023 ini oleh masjid-masjid di Kota Yogyakarta, seiring dengan semakin landainya pandemi Covid-19. Banyaknya kegiatan yang digelar, tentu juga menimbulkan persoalan sampah.


Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi pun meminta agar takmir masjid mengelola sampah dengan baik. Utamanya terkait pemilahan sampah guna mendorong gerakan zero sampah anorganik yang sudah ditetapkan sejak awal 2023 di Kota Yogyakarta.

"Aspek sampah di lingkungan masjid harus kita jaga, karena ini juga menyukseskan program kita bersama untuk zero sampah anorganik di Kota Yogya," kata Sumadi di Masjid Jogokariyan, Kamis (23/3/2023).

Masjid Jogokariyan di Ramadhan tahun ini kembali mengadakan pasar sore dan juga buka puasa bersama. Setidaknya, ada 280 penjual yang berpartisipasi dalam pasar sore, dan untuk buka puasa bersama disediakan 3.000 porsi makanan per hari.

Sumadi menyebut, kegiatan-kegiatan ini dapat menambah volume sampah di Kota Yogyakarta. Untuk itu, ia meminta agar takmir Masjid Jogokariyan maupun masjid lainnya di Kota Yogyakarta dapat mengelola sampahnya dengan baik.

"Kami sangat berharap masyarakat, terutama takmir tolong diperhatikan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang ini. Ada 280 pedagang yang bisa mengais rezeki, tolong aspek sampahnya dikelola dengan baik, jangan dibiarkan berhamburan di sini," ujar Sumadi.

Sumadi menjelaskan, sejak diterapkannya gerakan zero sampah anorganik di Kota Yogyakarta, dapat meminimalisasi produksi sampah hingga 60 ton per hari. Setidaknya, sampah yang diproduksi Kota Yogyakarta per hari rata-rata mencapai 300 ton.

"Saya berharap melalui takmir Jogokariyan sampaikan ke warga mari sama-sama (kelola sampah). Kita juga sudah sediakan bank-bank sampah, termasuk sampah-sampah organik, sisa takjil dikelola dengan biopori atau pakan ternak. Saya percaya pada takmir dan segenap pengurus bisa manage dan arif dalam mengelola sampah," jelasnya.

Selain itu, Sumadi juga meminta agar setiap kegiatan yang digelar di masjid tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, meski saat ini penyebaran Covid-19 sudah semakin landai di Kota Yogyakarta.

"Kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan, tetapi aspek kesehatan tetap dijaga, kita masih belum habis pandemi," kata Sumadi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler