Bukan Hanya Allahumma Laka Shumtu, Ini 7 Pilihan Doa Berbuka Puasa
Nabi Muhammad mengingatkan umatnya untuk mengucapkan nama Allah sebelum makan.
MAGENTA -- Nabi Muhammad mengingatkan umatnya untuk mengucapkan nama Allah sebelum menyantap makanan. Di bulan Ramadhan ini, hendaknya Muslim mengucapkan doa sebelum berbuka puasa.
Bagi Anda yang lupa lafal doa berbuka puasa, Magenta menyajikan tujuh pilihan doa berbuka yang bisa Anda baca ketika akan berbuka, dikutip dari Bekal Ramadhan dan Idhul Fitri 2: Niat & Imsak tulisan Saiyid Mahadhir terbitan Rumah Fiqih Indonesia.
Macam-Macam Doa Berbuka Puasa
1. Lafaz Pertama
Ibnu Umar ra berkata:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «ذَهَبَ
الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ»
Rasulullah saw ketika berbuka mengucapkan: Dzahabazh zhoma'u wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
(Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki) (HR. Abu Daud)
2. Lafaz Kedua
Dari Muadz bin Zuhrah, telah sampai kepadanya bahwa Rasulullah saw ketika berbuka puasa mengucapkan:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu
(Ya Allah untuk-Mu saya berpuasa dan atas rizki-Mu saya berbuka) (HR. Abu Daud)28
3. Lafaz Ketiga
Dalam riwayat Anas, nabi Muhammad saw ketika berbuka puasa mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، تَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillah, allahumma la shumtu, wa 'ala rizqika afthatu, taqabbal minni innaka antas sami'ul alim
Baca juga: Niat Puasa Ramadhan, Arab, Latin dan Terjemahan
4. Lafaz Keempat
Imam Fakhruddin Az-Zaila'i dari madzhab Hanafi menjelaskan diantara kesunnahan ketika berbuka puasa mengucapkan:
اللهم لك صمت وبك آمنت وعليك توكلت وعلى رزقك افطرت وَصَوْمَ الْغَدِ مِنْ شَهْرٍ رَمَضَانَ نُوَيْت فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْت وَمَا أَخَرَت
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa alaika tawakkaltu wa 'ala rizqika afthartu wa shaumal ghodi min syahri ramadhan nawaitu faghfirli ma qoddamtu wama akh khortu
(Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepadamu aku bertawakkal, atas rezqi- Mu aku berbuka, puasa esok hari dari bulan ramadhan aku niatkan, maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang)
5. Lafaz Kelima
Imam Ad-Dardir, seperti yang di nukil oleh Imam Ad-Dasuqi dalam madzhab Maliki menjelaskan, wa nudiba/dan disukai ketika berbuka puasa untuk mengucapkan:
اللهم لك صُمْت وَعَلَى رِزْقِك أفظرْت فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْت وَمَا أخرت
Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu faghfirli ma qoddamtu wama akh khartu
(Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa, dan atas rezqi- Mu aku berbuka,, maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang)
Baca juga: Niat Sholat Tarawih Sendiri dan Berjamaah Serta Pilihan Doa Pendek
6. Lafaz Keenam
Imam An-Nawawi dari madzhab As-Syafii menuliskan: yustahabbu/disukai untuk berdoa ketika berbuka puasa dengan doa:
اللهم لك صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu
(Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa, dan atas rezqi- Mu aku berbuka)
Sebagian ulama dalam madzhab Syafii mengatakan wa tusannu/dan disukai untuk ditambah dengan redaksi:
وبك آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكلْتُ، وَرَحْمَتَكَ رَجَوْتُ، وَإِلَيْكَ أَتَيْتُ
Wabika amantu wa alaika tawakkaltu wa rahmataka rajautu wa ilaika anabtu
(dengan-Mu aku beriman, kepadamuaku bertawakkal, dan rahmat-Mu ku harapkan, dan kepada-Mu aku kembali)
Seorang ulama asli Indonesia bermadzhab Syafii, Imam Nawawi Al-Bantani, menuliskan doa yang lebih panjang lagi:
اللهم لك صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَلْتُ ذهَب الظمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوق وَثَبت الأجرُ إِنْ شَاءَ الله تَعَالَى يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اغْفِرْ لِي الحَمدُ لله الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu wa bika amantu wa alaika tawakkaltu, wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya allah ta'ala, ya wa sial fadhli ighfir li, alhamdulillahilladzi hadani fashumtu warazaqani fa afthortu.
(Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa, dan atas rezeki- Mu aku berbuka dan dengan-Mu aku beriman dan kepada-Mu aku bertawakkal, haus telah tenggorokan sudah basah dan pahala sudah ada inysa Allah, wahai Allah yang Maha luas kebaikanNya ampunilah dosaku, segala puji bagi Allah yang telah memberi saya hidayah lalu aku telah dapat berpuasa dan sudah memberiku rezeki lalu aku telah dapat berbuka puasa).
7. Lafaz Ketujuh
Imam Ibnu Qududamah juga Imam Al-Buhuti dari madzhab Hanbali menuliskan bahwa disunnahkan pada saat berbuka puasa untuk berdoa dengan lafazh berikut ini sesuai dengan riwayat dari Ad- Daru Quthri
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu subhanaka wabihamdika allahumma taqabbal minni innaka antas sami'ul alim
(Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa atas rezeki-Mu aku berbuka, Maha suci Engkau dan segala puji hanya milik-Mu, ya Allah terimah (puasa) dari ku sunnguh Engkau Maha mendengar dan mengetahui)
Baca juga:
Sukarno tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab?
Niat Sholat Tahajud Lengkap dengan Doa, Istighfar, dan Keistimewaannya