Studi Ungkap Merek Vaksin Booster Terbaik untuk Tekan Risiko Kematian Akibat Covid-19

Peneliti Inggris-AS ungkap vaksin booster terbaik dengan bandingkan Pfizer-Moderna.

EPA-EFE/Bagus Indahono
Seorang petugas kesehatan Indonesia menunjukkan botol vaksin Moderna dalam program vaksinasi booster Covid-19 di Jakarta, 2 Agustus 2022. Ilmuwan Inggris-AS membandingkan keandalan vaksin booster Pfizer dan Moderna dalam melindungi penerimanya dari risiko kematian akibat Covid-19.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--– Sebuah penelitian terbaru telah membandingkan kemanjuran dua merek vaksin ketika digunakan sebagai booster.  Penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal oleh tim akademisi dari Inggris dan Amerika Serikat ini menganalisis hasil dari vaksin Pfizer BioNTech yang juga disebut BNT162b2 dan vaksin Moderna (mRNA-1273) sebagai dosis ketiga.

Sebagai bagian dari uji coba, data dari 3,2 juta orang dianalisis. Peserta adalah semua orang dewasa di Inggris yang menerima dosis booster Pfizer atau Moderna antara Oktober 2021 hingga Februari 2022, yang telah menerima dosis pertama dan kedua dari Pfizer atau AstraZeneca.

Tim membandingkan informasi ini dengan tes positif Covid-19, angka masuk rumah sakit terkait Covid-19, kematian terkait Covid-19, dan kematian terkait non-Covid-19 pada 20 pekan setelah dosis booster. Mereka menemukan bahwa setelah booster, keparahan penyakit atau kematian akibat Covid-19 jarang terjadi.

Lebih khusus lagi, ada 84 kematian di seluruh penelitian dalam 20 pekan setelah booster, setara dengan satu dari setiap 38.500 orang. Namun, diketahui bahwa risikonya lebih tinggi di antara mereka yang menggunakan booster Pfizer dibandingkan dengan Moderna.

"Hasil terkait COVID-19 setelah vaksinasi dengan BNT162b2 atau mRNA-1273 sebagai dosis ketiga jarang terjadi, meskipun risikonya diperkirakan lebih tinggi untuk BNT162b2 dibandingkan dengan mRNA-1273," kata peneliti seperti dilansir laman Express, Senin (27/3/2023).

Temuan ini secara luas konsisten di seluruh subkelompok. Ini merupakan perbedaan penting pada tingkat populasi, akan tetapi terbukti bahwa booster lebih diminati oleh masyarakat.

Baca Juga


Peneliti juga mengeklaim bahwa studi observasional ini menjadi yang pertama kali dilakukan terhadap keparahan gejala Covid-19. Mereka memperkirakan bahwa mRNA-1273 memberikan perlindungan yang lebih baik daripada BNT162b2.

Perlindungan itu tampak pada orang yang positif SARS-CoV-2 dan, khususnya, masuk rumah sakit terkait Covid-19 dalam 20 pekan pertama setelah menerima dosis ketiga. Sementara itu, rasio bahaya spesifik periode menunjukkan bahwa manfaat ini sebagian besar terbatas pada 10 pekan pertama.

"Estimasi tampaknya secara luas serupa, terlepas dari usia, kerentanan klinis, dan apakah ada bukti infeksi sebelumnya. Yang terpenting, tim menekankan bahwa hasil penelitian ini semakin mendorong orang untuk menerima vaksin Pfizer," kata peneliti .

Peneliti menegaskan bahwa kedua vaksin tersebut aman dan sangat efektif melawan infeksi dan Covid-19 dibandingkan dengan tanpa booster.

"Temuan dari penelitian ini juga seharusnya tidak menghalangi orang untuk menerima vaksinasi booster BNT162b2 jika ditawarkan," kata peneliti.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler