Soal SVB, Agus Martowardojo: Industri Perbankan Indonesia Kuat

Perbankan Indonesia punya rasio kekuatan permodalan 25 persen secara nasional.

Republika/Rahayu Subekti
Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sekaligus mantan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo yakin jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) tak akan berdampak besar kepada industri perbankan di Indonesia.
Rep: Rahayu Subekti Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sekaligus mantan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo yakin jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) tak akan berdampak besar kepada industri perbankan di Indonesia.

Baca Juga


"Industri perbankan Indonesia punya rasio kekuatan permodalan 25 persen secara nasional. Jadi perbankan kita permodalannya kuat," kata Agus setelah menghadiri Konferensi Pers Peluncuran Riset LPEM UI Dampak Ekonomi Ekosistem GoTo pada perekonomian Nasional 2022 di Kantor Gojek, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2023)

Tak hanya itu, Agus menuturkan, meskipun baru saja melewati pandemi Covid-19, kredit bermasalah perbankan Indonesia berada pada level 2,5 persen. Untuk itu, Agus menilai rasio kecukupan modal perbankan Indonesia dalam kondisi baik.

"Rasio kredit bermasalah terjaga, perbankan masih bisa ekspansi 10 persen sampai 11 persen. Secara umum ini baik," tutur Agus.

Agus menambahkan, ekonomi di Indonesia juga dalam keadaan baik. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bisa mencapai 4,8 persen-5,2 persen, Agus menuturkan kondisi tersebut sangat baik sekali. "Bayangkan situasi dunia sedang penuh dengan gejolak, kita bisa tumbuh antar 4,8 persen-5,2 persen dan ketika kita lihat ekonomi Indonesia itu inflasinya pada 2022 sebesar 5,5 persen dan 2023 diproyeksikan bisa berada di bawah empat persen juga merupakan kondisi yang baik," ungkap Agus.

Dengan kondisi perbankan Indonesia yang kuat, Agus menegaskan hal tersebut diharapkan dapat mencegah jika muncul dampak dari Amerika Serikat dan Eropa ke Indonesia. Agus yakin Indonesia memiliki ekonomi cukup kuat namun tetap harus waspada.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler