Pepsi Pangkas Takaran Gula Alami, Pakai Pemanis Buatan demi Hindari Pajak Gula

Sekaleng Pepsi 300 ml awalnya memiliki kandungan gula 36 gram.

AP
Pepsi. Pepsi mengubah resep minuman sodanya, sebagian konsumen mengaku tak menyukai rasa baru tersebut. Kandungan gula alami Pepsi telah dikurangi dan ditambahkan pemanis buatan.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — CocaCola mungkin telah menjadi minuman ringan paling terkenal di dunia, dan Pepsi adalah pesaing kuat karena disukai banyak orang. Meskipun warna cokelatnya, rasa manisnya, dan rentang rasanya yang lebih luas telah membuat Pepsi begitu khas, kini perusahaan mengumumkan perubahan besar pada resep minuman bersodanya.

PepsiCo adalah produsen berbagai macam keripik, oat, dan minuman ringan, termasuk berbagai macam Pepsi botol dan kalengan. Meski dikenal dengan cita rasanya yang unik, perusahaan itu telah memastikan bahwa gula alami dalam formula terbaru Pepsi telah dipangkas setengah dari takaran sebelumnya.

Pengurangan gula hingga 57 persen itu hanya berlaku untuk produk label biru klasik. Versi Diet and Max yang tidak berubah.

Baca Juga


Itu artinya kaleng Pepsi ukuran standar (330 ml) kini hanya mengandung 4,55 gram gula per 100 ml. Sebelumnya, total kandungan gula dalam satu kaleng Pepsi 330 ml adalah 36 gram, melebihi jumlah harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa di Inggris, yakni 30 gram.

Pepsi kaleng berlabel biru klasik hanya berisi 15 gram gula. Hal yang sama juga berlaku untuk minuman versi botolan. Botol ukuran dua liter akan mengurangi takaran gula menjadi 91 gram dari sebelumnya 213 gram, dan botol 500 ml hanya 22,75 gram turun dari 53,25 gram.

Formula baru minuman Pepsi itu akan dipasang di label informasi nutrisi terbaru pada kemasannya agar konsumen dapat melacak kandungan gula produk yang diperbarui. Formula baru berlaku untuk semua produk Pepsi yang belum diproduksi. Sementara itu, kaleng dan botol yang masih tersedia tetap akan dijual di supermarket dan gerai ritel hingga stok habis.

Dilansir Express, Kamis (30/3/2023), juru bicara PepsiCo mengonfirmasi bahwa tempat-tempat termasuk pub dan restoran akan terus menyajikan produk asli yang mengandung 10,65 gram gula per 100 ml. Oleh karena itu, pelanggan disarankan untuk memeriksa bahan-bahannya agar tidak kecewa saat membeli minuman manis favorit itu.

Bukan hanya gula yang dikurangi dalam formula baru. Botol Pepsi sekarang hanya mengandung 59 kalori per porsi 330 ml, setara dengan satu kaleng.

"Kami telah bekerja keras untuk memastikan Pepsi klasik baru kami mempertahankan rasa enak yang diharapkan orang sambil mengurangi gula dan kalori,” kata Pepsi menulis dalam laman website-nya.

Beberapa gulanya telah diformulasi ulang dengan campuran pemanis yang terbuat dari acesulfame potassium (Ace K) dan sucralose. Hanya saja, alternatif rendah kalori ini tidak disukai semua orang.

Di Twitter, Chris Foot dalam akunnya @chrissfoot mengungkapkan keheranannya karena Pepsi menggunakan pemanis.

"Sejak kapan #pepsi biasa memiliki pemanis? Salah satu minuman ringan terakhir yang masih bisa saya nikmati sekarang pun rusak juga. Sepertinya Coca-Cola Classic adalah benteng terakhir yang tersisa dari gula alami yang sebenarnya," ujar dia.

"Sepertinya Pepsi reguler di UK mengubah resep minuman regulernya, mengurangi takaran gula lalu menambahkan pemanis buatan, entah kenapa, kan mereka punya versi diet dan Pepesi Max? Yang jelas, rasanya nggak enak, nggak mau beli lagi, padahal tadinya itu minuman favorit saya," kata warganet bernama Bekah lewat akun Twitter @I_Am_No_Jedi.

Dengan formula baru ini berarti Pepsi terbebas dari Pajak Gula yang diberlakukan Pemerintah Inggris pada April 2018. Menurut The Institute for Government, tidak ada retribusi untuk minuman ringan yang mengandung gula kurang dari lima gram per 100 ml.

Data dari Insitute itu memperkirakan pajak tersebut telah mengakibatkan lebih dari 50 persen produsen mengurangi kandungan gula pada produknya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler