Doa yang Dianjurkan Dibaca Ketika Sakit, dan Mengapa Diteladankan Rasulullah SAW?
Rasulullah SAW mengajurkan umat Muslim membaca doa ketika dilanda sakit
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam diajarkan untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT dalam keadaan sehat maupun sakit. Seorang hamba harus sadar bahwa waktu dia sehat lebih panjang daripada waktu dia sakit, jika seseorang sakit selama satu pekan atau satu bulan, pastilah waktu sehatnya lebih lama.
Sebab itulah, umat Islam dianjurkan berdoa berdoa ketika tengah dilanda sakit. Imam Al-Bukhari yang nama aslinya Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Mughirah bin Bardizbah dan biasa dipanggil Abu Abdullah dan Imam Muslim yang nama aslinya Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi meriwayatkan doa untuk orang yang sakit sebagai berikut:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Allahumma rabbannasi, adzhibil ba’sa wasyfih. Wa antasy-syaafii. Laa syifaa-a illaa syifaauka, syifaa-an laa yughaadiru saqaman.
“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia kesembuhan, Engkau Zat Yang Mahamenyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain." (HR Bukhari dan Muslim)
Untuk itu, seorang hamba Allah SWT harus tetap bersabar dan bersyukur. Terlebih, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa seorang hamba Allah SWT yang sakit, sedang dihapus kesalahan-kesalahannya.
حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَتَيْتُيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ فَمَسِسْتُهُ وَهُوَ يُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا فَقُلْتُ إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا وَذَلِكَ أَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ قَالَ أَجَلْ وَمَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَرِ
Al Harits bin Suwaid dari Abdullah radliallahu 'anhu, dia berkata, "Aku menjenguk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sakit, lalu aku memegang beliau sementara beliau sedang menahan sakit yang amat berat, maka kataku, "Sepertinya anda sedang merasakan sakit yang amat berat, karena itu anda mendapatkan pahala dua kali lipat."
Rasulullah SAW bersabda, "Benar, dan tidaklah seorang Muslim yang tertimpa musibah (sakit) melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya." (HR Al-Bukhari)