Mualaf Andrew Tate Bebas dari Penjara, Kini Jadi Tahanan Rumah

Andrew Tate langsung mengunggah video di akun medsosnya.

Twitter.
Mantan juara dunia Kickboxing, Andrew Tate, mengunggah video setelah bebas dari penjara. Tate tampak lebih kekar dan berambut.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Mantan juara dunia Kickboxing, Andrew Tate dan adiknya, Tristan Tate telah memenangkan permohonannya untuk dialihkan menjadi tahanan rumah menyusul keputusan hakim Rumania.

Baca Juga


Tate bersaudara sudah menghabiskan waktu sejak akhir Desember 2022 mendekam di sel tahanan penjara Rumania karena dicurigai melakukan kejahatan terorganisir pun perdagangan manusia.

Dilansir BBC International, Ahad (2/4/2023) Putusan Pengadilan Banding Bucharest menggantikan periode terakhir penahanan, yang berakhir pada 29 April.

Tak hanya Andrew dan Tristan dua rekan lain yakni Georgiana Naghel serta Luana Radu, juga resmi menghirup udara segar.

Keempatnya telah diperintahkan untuk tinggal di gedung tempat mereka tinggal, kecuali mereka memiliki izin yudisial untuk pergi.

Seorang juru bicara Tate bersaudara mengatakan, keempat orang tersebut sangat gembira atas putusan banding.

"Mereka sangat senang karena dapat keluar dari penjara," demikian pernyataan juru bicara Tate.

Setelah dibebaskan, Andrew mengunggah video dirinya mondar-mandir di sebuah ruangan sambil merokok cerutu. Wajahnya tampak dipenuhi brewok, kepalanya pun lebat berambut, padahal dulu ia selalu tampil plontos. Perawakan Andrew pun tampak kekar. 

"Sejak tahun lalu saya dikunci 24 jam. Tidak ada waktu di halaman. Melaju sel tiga meter tanpa elektronik atau kontak luar. Kejernihan pikiran mutlak," kata sosok yang memutuskan menjadi mualaf tahun lalu ini.

Sementara Tristan berbagi cuitan di akun Twitter pribadinya. Ia merasa bahagia bisa kembali menjalani aktivitas di lingkungan rumahnya.

"Empat bulan tanpa memakai sepasang sepatu buaya. Perjuangan itu nyata," tulis Tristan.

Lebih lanjut pengacara untuk Tate bersaudara mengeklaim, menahan mereka dalam tahanan preventif tidak perlu terlalu keras, ketika opsi yudisial lain seperti tahanan rumah tersedia.

Adapun dokumen pengadilan yang bocor, sedang dilihat oleh BBC, menguraikan kesaksian dari para korban yang mengaku dipaksa untuk mendapatkan 10 ribu euro sebulan di platform media sosial, di bawah dugaan ancaman kekerasan fisik.

Surat-surat pengadilan juga menggambarkan penggunaan hutang sebagai suatu bentuk paksaan psikologis. Sejak investigasi dimulai April lalu, enam wanita telah diidentifikasi oleh jaksa sebagai korban.

Akan tetapi, tidak ada dakwaan yang diajukan terhadap saudara-saudara atau dua rekan Rumania yang ditangkap bersama mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler