Infus Vitamin C Saat Berpuasa, Hasilnya Kurang Optimal untuk Cerahkan Kulit?

Infus vitamin C sering ditawarkan di klinik kecantikan untuk mencerahkan kulit.

Republika/Darmawan
Perempuan hendak melakukan perawatan kecantikan di sebuah klinik (Ilustrasi). Salah satu jenis perawatan yang dilakukan di klinik kecantikan adalah infus vitamin C.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin suntik vitamin C saat berpuasa? Dokter spesialis kulit lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Arini Widodo menjelaskan bahwa injeksi serum dan infus vitamin tidak menimbulkan efek yang berbeda jika dilakukan saat berpuasa.

"Untuk injeksi intradermal (injeksi pada kulit) yang sering dilakukan di klinik kecantikan, tidak ada perbedaan mengenai efek pada saat puasa atau tidak puasa. Tidak ada perbedaan hasil terhadap waktu melakukan injeksi serum atau infus vitamin," kata Arini saat dihubungi Antara, Ahad (2/4/2023).

Salah satu jenis perawatan yang dilakukan di klinik kecantikan adalah infus vitamin C. Perawatan itu akan menimbulkan manfaat bagi kulit seperti mencerahkan kulit, menyamarkan bintik hitam dan bekas luka, mengurangi garis halus, dan melindungi kulit dari sinar matahari.

Meskipun tidak memberikan hasil yang berbeda, namun Arini mengatakan perawatan ini secara teknis akan lebih sulit dilakukan saat dalam keadaan berpuasa. Sebab, saat berpuasa tubuh dalam keadaan dehidrasi atau kekurangan cairan.

Injeksi intravena (ke pembuluh darah), menurut Arini, secara teknis lebih sulit dilakukan dalam keadaan dehidrasi. Sebetulnya, pada kebanyakan kasus, puasa tidak memberikan efek samping lebih bagi tubuh saat diberikan injeksi serum dan infus vitamin dibandingkan saat tidak puasa.

Baca Juga


"Efek samping yang paling umum adalah rasa sakit dan bengkak di tempat suntikan," kata Arini.

Sebelum menjalani injeksi serum dan infus vitamin di klinik kecantikan, Arini mengimbau agar pasien berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter karena tidak semua orang bisa mendapatkan perawatan itu. Orang dengan penyakit ginjal atau riwayat batu ginjal harus menghindari vitamin C dosis tinggi karena dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

"Vitamin dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan kondisi overdosis vitamin dan menyebabkan efek buruk," kata Arini.

Oleh karena itu, dosis dan frekuensi harus ditentukan dan dievaluasi oleh dokter yang kompeten pada bidangnya, terutama pada seseorang dengan kondisi medis tertentu. Arini juga mengingatkan konsultasi  penting sebelum infus vitamin atau injeksi serum agar dokter dapat menentukan apakah perawatan itu sesuai dengan kebutuhan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler