Kecerdasan Buatan Pacu Pengembangan Kebudayaan

Praktisi bisa eksplorasi kecerdasan buatan yang bermanfaat untuk kembangkan budaya.

Republika/Umi Nur Fadilah
Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI) menilai kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan berdampak positif terhadap pengembangan kebudayaan.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI) menilai kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan berdampak positif terhadap pengembangan kebudayaan. Kecerdasan buatan dapat dioptimalisasi oleh oenggiat budaya.

Baca Juga


"Praktisi budaya bisa mengeksplorasi kecerdasan buatan yang bermanfaat untuk pengembangan kebudayaan. Perpaduan budaya dan teknologi akan mengkreasikan individu yang berkepribadian untuk pengembangan kebudayaan di era digital," ujar Ketua Umum ILUNI FIB UI, Patria Pinandita Ginting Suka dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (2/4/2023)..

Kecerdasan buatan, katanya, dikembangkan oleh pemerintah seiring diluncurkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 untuk mengembangkan ekosistem AI di Indonesia. Berdasarkan riset Daily Social, kata Patria, penggunaan AI di Indonesia masih relatif rendah, yakni sebesar empat persen dari jumlah responden yang disurvei itu.

"Tren AI akan berkembang dan memberikan peluang kepada dosen, mahasiswa, dan alumni FIB UI untuk mengkreasikan berbagai inovasi, antara lain aplikasi berbasis linguistik atau natural language processing, kearsipan, arkeologi, dan lainnya," paparnya.

Ke depannya, lanjut dia, riset Daily Social itu mengestimasikan AI berkontribusi senilai 366 miliar dolar AS terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2030.

Patria menceritakan pengalamannya merangkai kata-kata menjadi puisi selama lima detik yang menggunakan kecerdasan buatan di ChatGPT. Puisi itu dibacakan Patria tatkala menyampaikan sambutan pada grand launching Pengurus ILUNI FIB UI di Kampus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) di Depok pada Sabtu, 25 Maret 2023.

"Sekitar 95 persen dari puisi ini dirangkai kata-katanya oleh ChatGPT dengan hanya mengetik kata kuncinya, yaitu puisi tentang organisasi alumni universitas," ujar Patria yang meraih Sarjana Humaniora pada Program Studi Ilmu Sejarah, FIB UI (2001-2005).

Pada kesempatan sama, Dr Alfian Syahmadan Siagian, Manajer Kemahasiswaan dan Alumni FIB UI, mengapresiasi peta jalan (road map) yang dicanangkan ILUNI FIB UI yang menautkan budaya dan teknologi untuk pengembangan kebudayaan. "Saya berharap ILUNI FIB UI memberikan dampak nyata terhadap pengembangan kebudayaan dan mahasiswa serta alumni mampu beradaptasi di era disrupsi digital," tuturnya.

Ia menyampaikan penggunaan AI di sektor kebudayaan dan seni telah dilakukan oleh sejumlah negara di Uni Eropa dan diperluas implementasinya di ruang publik.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler