Sokongan Dana Transfer dari PIF Bukan Alasan Utama Laju Impresif Newcastle
Newcastle menghadirkan kejutan dengan mengalahkan Manchester United 2-0.
REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Newcastle United tampil menjadi salah satu kejutan di pentas Liga Primer Inggris musim ini. Hanya mampu finis di peringkat ke-11 dan sempat terpuruk di zona degradasi pada awal musim lalu, the Mapgies langsung mampu bersaing di perebutan posisi empat besar Liga Primer Inggris musim ini.
Peruntungan The Magpies berubah seiring dengan kehadiran pemilik anyar. Lembaga investasi bentukan Pemerintah Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF), menjadi pemilik saham mayoritas The Magpies. Lewat sebuah konsorsium, PIF mengambil alih kepemilikan Newcastle United dari Mike Ashley pada Oktober 2021.
Seiring kehadiran pemilik anyar, The Magpies berupaya meningkatkan kualitas skuad dengan perekrutan pemain anyar. Berdasarkan lansiran Transfermarkt, manajemen The Magpies telah menghabiskan dana transfer sebesar 185 juta euro dalam dua edisi transfer pada musim ini.
Perekrutan Alexander Isak dari Real Sociedad dan Anthony Gordon dari Everton menjadi dua perekrutan termahal The Magpies pada musim ini. Sebelumnya, pada pertengahan musim lalu, Newcastle United mendatangkan Kieran Trippier dan Bruno Guimaraes.
Kendati begitu, sokongan dana transfer dari PIF dianggap bukan penyebab utama performa impresif Newcastle di Liga Primer Inggris musim ini. Eks bek kanan Manchester United, Gary Neville, menilai, meski mendapatkan pemilik baru, skuad The Magpies tidak berubah secara signifikan.
''Mereka mungkin telah menghabiskan dana transfer, tapi tidak ada perubahan yang benar-benar mewah di tim mereka sejak era Mike Ashley. Mereka mendatangkan pelatih yang bagus, Eddie Howe. Selain itu, mereka mendatangkan pemain yang bagus dengan karakter yang tepat,'' ujar Neville seperti dikutip Chronicle Live, Selasa (4/3/2023).
Ketepatan strategi perekrutan pemain Newcastle United, ujar Neville, dapat terlihat pada perekutan Kierran Tripier. Didatangkan dari Atletico Madrid, bek kanan asal Inggris itu mampu membawa energi dan karakter baru terhadapan permainan The Magpies. ''Dia menjadi contoh yang bagus untuk pemain lain di tim tersebut. Saya tidak yakin, Newcastle United memiliki pemain seperti itu dalam 10 atau 12 tahun terakhir,'' ujar eks pemain bertahan Timnas Inggris tersebut.
Tidak hanya itu, Neville juga memuji performa dan kesolidan lini belakang The Magpies. Menurutnya, lini belakang Newcastle United jarang melakukan kesalahan dengan meninggalkan ruang buat tim lawan. Sementara di lini tengah, Bruno Gumaraes dan Sen Longstaff mampu menjadi mesin utama permainan The Magpies.
''Nama mereka mungkin tidak setenar pemain lain, tapi mereka memliki energi dan tujuan yang jelas. Pada awalnya, saya mengira, lini tengah mereka akan kesulitan bersaing dengan gelandang United. Namun, yang terjadi justru sebaliknya,'' ujar Neville.
Mantan pelatih Valencia itu merujuk pada kemenangan Newcastle United atas Manchester United, 2-0, pada pekan ke-29 Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu. Tambahan tiga poin di laga itu pun begitu krusial buat upaya The Magpies bertahan di empat besar Liga Primer Inggris.
Dengan kemenangan itu, Newcastle United mampu menggeser Manchester United di peringkat ketiga klasemen sementara Liga Primer Inggris. The Magpies unggul jumlah selisih gol atas United.