Erick Thohir Diharap Berhasil Negosiasi FIFA agar Indonesia tak Diberi Sanksi

Erick Thohir dinilai berjuang keras untuk kebaikan sepak bola Indonesia.

Republika/Prayogi.
Pengunjung melintas di dekat karangan bunga yang berisi respons keputusan FIFA atas dibatalkannya Indonesia menjadi Tuan rumah Piala Dunia U-20 di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Kamis (30/3/2023). Karangan Bunga ini ditujukan sebagai bentuk ungkapan kesedihan dan dukungan kepada PSSI sekaligus suntikan semangat kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk tidak lelah mengurus sepak bola Indonesia
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir kembali bertemu FIFA untuk kedua kalinya pasca dibatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pertemuan Erick Thohir dan FIFA kali ini untuk bernegosiasi agar Indonesia tidak mendapat sanksi berat usai gagal menyelenggarakan Piala Dunia U-20.

Baca Juga


Langkah Erick Thohir bertemu dengan FIFA ini atas arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang telah mengamanatkan dua hal kepada Erick Thohir, yakni segera merampungkan peta biru transformasi sepak bola Indonesia dan kembali bernegosiasi dengan FIFA terkait sanksi.

Atas kegigihan dan kerja keras Erick Thohir perjuangkan nasib sepak bola Indonesia mendapat apresiasi penuh dari sosok pengadil lapangan Liga 1 Indonesia Asep Supriatna.

Asep berharap perjuangan yang telah ditempuh Erick bisa terwujud, sebab menurutnya kerja-kerja Erick Thohir sejauh ini sangat meyakinkan, apalagi yang berhubungan langsung dengan sepak bola internasional.

“Saya optimis dengan kinerjanya Pak Erick Thohir, semoga sanksi yang diberikan oleh FIFA itu tidak memberatkan PSSI, khususnya Timnas Indonesia,” kata Asep Supriatna kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).

Asep menjelaskan, Erick Thohir selaku orang nomor satu di PSSI telah berjuang agar Indonesia tidak dicoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan bertemu langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar akhir Maret kemarin.

“Saya optimis melihat ketua umum PSSI yaitu Pak Erick Thohir. Setelah kejadian tersebut Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, pak Erick sudah langsung bergerak dan berkoordinasi dengan Pak Jokowi untuk kemudian mediasi dengan FIFA agar tidak diberikan sanksi yang sangat berat,” ucapnya.

Dijelaskan Asep, pasca dicoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, FIFA dikabarkan akan memberikan sanksi kepada Indonesia. Meski begitu, Asep meyakini betul kemampuan Erick Thohir untuk bernegosiasi dengan FIFA untuk keselamatan sepak bola Indonesia sebagaimana dilakukan saat tragedi Kanjuruhan Malang beberapa bulan kemarin.

“Saya rasa PSSI harus bisa mengupayakan kaitannya dengan sanksi-sanksi yang akan diterima oleh PSSI untuk kedepannya. Tetapi saya sangat optimis Pak Erick Thohir bisa menyelematkan sepak bola Indonesia seperti di kasus Kanjuruhan kemarin. FIFA sendiri telah mengalihkan tuan rumah ke negara lain,” jelasnya.

Asep pun berharap sepak bola Indonesia, khususnya Timnas Indonesia masih bisa berlaga di event-event sepak bola Indonesia pasca kejadian ini. 

“Semoga Timnas Indonesia masih bisa berkiprah di piala SEA Games, Olympiade hingga Piala Dunia senior, masih bisa bermain di event-event yang lain yang notabenya dalam skala pertandingan internasional,” harapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan akan bertemu dengan FIFA untuk bernegosiasi agar sepak bola Indonesia tidak mendapat sanksi berat atas kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Malam ini, saya berangkat ke Eropa untuk negosiasi [dengan FIFA soal sanksi]," tulis Erick Thohir via unggahan Instagram pribadinya @erickthohir.

Erick Thohir pun memastikan sepak bola Indonesia akan mendunia pasca kejadian batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. “Kami akan bicara ke FIFA, 'Garuda Mendunia'. Itu peta birunya," jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler