Warga Serbu Pasar Murah di Kota Bandung
Terdapat 23 pelaku UMKM yang dilibatkan dalam kegiatan pasar murah tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah warga menyerbu dan memburu bahan pokok yang dijual di sejumlah pasar murah di Kota Bandung. Mereka merasa terbantu dengan harga bahan pokok yang murah di pasar murah dibandingkan harga di pasaran yang lebih tinggi.
Yuli warga RW 08 Jalan Jumadi, Ciateul, Kota Bandung mengaku, membeli empat liter minyak goreng merek Minyakita yang dijual Bulog pada pasar murah yang diselenggarakan PT Inti, Jumat (7/3/2023). Ia merasa terbantu dengan harga bahan pokok yang murah.
"Lumayan (minyak) buat jualan gorengan, harga lebih murah kalau di pasar Rp 18.000 per liter sekarang beli Rp 14.000 per liter," ujarnya ditemui di PT Inti, Kota Bandung.
Siti warga Kecamatan Lengkong mengaku, senang dengan adanya pasar murah. Sebab, harga bahan pokok yang dijual relatif lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar.
"Ada pasar murah bagus, saya mau beli beras. Harga lumayan jauh lebih rendah, di minimarket 5 kilogram Rp 57 ribu sedangkan di Bulog Rp 44 ribu per 5 kilogram," katanya.
Salah seorang petani Wai mengaku, menjual bawang merah per kilogram sebesar Rp 20 ribu. Sedangkan di pasaran bawang merah bisa dijual lebih dari 25 ribu per kilogram.
Vice President HGCA PT Inti Persero Bandung Dadang Ahmad Haidar menyiapkan, tempat untuk masyarakat yang ingin mendapatkan sembako dengan harga murah. Ia berharap pasar murah yang digelar dapat membantu masyarakat sekitar.
"Sembakonya sebetulnya ada beberapa ritel dan terutama yang kita minta dukungannya dari Bulog. Hari ini kita beras itu ada satu ton. Masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga murah," katanya.
Dia mengatakan, terdapat 23 pelaku UMKM yang dilibatkan dalam kegiatan pasar murah tersebut. Selain beras, yang dijual yaitu bawang merah, gula, dan minyak goreng.