Huawei Perkuat Literasi Digital Santri Lewat Donasi Ramadhan
Huawei akan mendukung pemanfaatan TIK di berbagai lembaga pendidikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Literasi digital merupakan bekal penting yang perlu dimiliki para santriwan dan santriwati agar bisa berinovasi di tengah dinamika era digital. Berkenaan dengan ini, Huawei sebagai penyedia teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka menyalurkan donasi Ramadhan hingga rangkaian pelatihan untuk mendorong terciptanya santri yang cakap digital atau digisantri.
"Huawei akan mendukung pemanfaatan TIK di lembaga pendidikan, tidak hanya di perguruan tinggi negeri dan swasta, tetapi juga diharapkan meluas ke pendidikan tinggi Islam serta SMK dan pesantren," jelas Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman, di Tangerang Selatan.
Yenty mengatakan, hal ini diwujudkan oleh Huawei dengan menghadirkan serangkaian pelatihan keterampilan, sertifikasi, serta kesempatan untuk mengikuti kompetisi TIK, baik di tingkat nasional maupun global, bagi para santriwan dan santriwati.
"Dengan dukungan Kementerian Agama Indonesia, kami berharap kerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan Islam di bidang pengembangan talenta digital akan membawa manfaat yang signifikan," lanjut Yenty.
Melalui program CSR Ramadhan, Huawei Indonesia juga menggelar seminar #Digisantri yang diikuti oleh 100 santriwan, santriwati, serta guru dari Pondok Pesantren Riyadul Jannah Tangerang dan SMK 2 Muhammadiyah Tangerang Selatan. Seminar literasi digital dan keamanan siber ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan TIK kepada para santriwan dan santriwati.
"Kami berharap pondok pesantren mampu menyiapkan pemimpin pemimpin generasi masa depan yang selain menguasai keagamaan, kebudayaan, dan ilmu sosial, juga cakap digital dan memiliki daya pikir inovatif," ujar Yenty.
Yenty menambahkan, sejak 2020, Huawei telah bekerjasama dengan Kantor Staf Presiden RI untuk menginisiasi program 100 Ribu Talenta Digital hingga 2024. Hanya dalam tiga tahun, Huawei telah berhasil menjangkau lebih dari 80 ribu talenta digital, atau sekitar 80 persen dari target.
"Talenta digital yang andal, mumpuni, dan berkarakter merupakan aset yang berharga bagi negara guna memaksimalkan pertumbuhan ekonomi pada era digital," jelas Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden, Abetnego Tarigan.
Berkaitan dengan hal ini, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani mengatakan pesantren memiliki porsi yang signifikan dalam mengembangkan talenta-talenta digital untuk mendorong transformasi perekonomian Indonesia. Alasannya, data Kementerian Agama menunjukkan bahwa ada lebih dari 26 ribu pesantren dan 1,64 juta santri di seluruh Indonesia per September 2022.
"Kolaborasi dengan sektor swasta, terutama pelaku industri TIK yakni Huawei, menciptakan peluang-peluang baru bagi pesantren untuk dapat beradaptasi, meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, serta melahirkan para digisantri yang siap menjadi penggerak transformasi digital Indonesia yang sejalan dengan nilai-nilai Islami," ujar Prof Ali.
Saat ini, laju transformasi digital di Indonesia tercatat sebagai salah satu yang tercepat di dunia, dengan lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia yang terhubung selama lebih dari delapan jam per hari. Agar tak hanya menjadi konsumen pasif, Indonesia juga perlu membekali generasi muda, termasuk para santriwan dan santriwati, dengan pemahaman, penguasaan, serta literasi digital yang mumpuni.
"Ditjen Diktiristek sangat mengapresiasi langkah nyata Huawei terhadap persiapan SDM digital yang mampu menjawab tuntutan tersebut," ujar Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof Ir Nizam.
Bertepatan dengan momen Ramadhan, program CSR Huawei Indonesia juga menyalurkan donasi perangkat penunjang telekomunikasi kepada pondok pesantren dan panti asuhan di 14 kota di Indonesia. Donasi ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan belajar-mengajar para santriwan dan santriwati.
Huawei Indonesia juga mengukuhkan kegiatan donasi tersebut dengan penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman atau MoU dengan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Serah terima donasi dan penandatanganan MoU ini dilaksanakan secara simbolis di Islamic Center Baiturahmi, Kota Tangerang Selatan, donasi juga dilakukan secara bersamaan di kota Bandung, Cirebon, Brebes, Kudus, Yogyakarta, Solo, Jombang, Ponorogo, Sidoarjo, Makassar, Surabaya, Pontianak, dan Medan.