Bayern Munchen Enggan Perang Tawar Menawar Harga dengan MU terkait Harry Kane
MU diprediksi siap menggelontorkan uang berapapun untuk Kane.
REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Bayern Muenchen dan Manchester United adalah dua raksasa Eropa yang tertarik memakai jasa striker Tottenham Hotspur Harry Kane. Kapten timnas Inggris itu akan berstatus bebas transfer pada 2024 jika tak ada kesepakatan pembaruan kontrak.
Muenchen memang sangat ingin menjadikan Kane sebagai ujung tombaknya setelah Robert Lewandowski hengkang ke Barcelona. Namun mereka enggan terlibat persaingan tawaran menawar harga dengan MU. Ia bahkan menilai angka 100 juta Poundsterling yang diminta Tottenham tidak layak untuk Kane.
Kane masih fokus membantu Tottenham agar finis di empat besar sebelum mempertimbangkan kesepakatan baru. Namun ia kemungkinan bersedia mencari klub baru yang bisa memberinya trofi utama yang belum pernah ia dapatkan dalam kariernya.
The Lilywhite akan melakukan segala cara untuk mengikat pemain berusia 29 tahun itu dengan kontrak baru. Mereka juga dilaporkan siap memblokir setiap tawaran yang masuk musim panas ini. Tetapi MU dan Muenchen akan menjadi ujian bagi Tottenham pada jendela transfer musim panas ini.
Menurut The Mirror, dilansir dari Sportsmole, Ahad (9/4/2023), Tottenham masih akan menuntut uang 100 juta poundsterling untuk berpisah dengan Kane musim panas ini jika jelas bahwa dia tidak akan menandatangani kontrak baru. MU berada di posisi terbaik untuk membayar dana tersebut.
Sebaliknya, Muenchen tidak berniat melakukan perang penawaran untuk Kane, meskipun mereka bersiap untuk memecahkan rekor transfer sepanjang masa mereka sebesar 70,8 juta Poundsterling yang mereka bayarkan kepada Atletico Madrid untuk Lucas Hernandez pada 2019. Namun, biaya sembilan digit akan terlalu berlebihan untuk tim Thomas Tuchel dengan kepala keuangan klub Dr Michael Diederich mengatakan bahwa kesepakatan 100 juta Poundsterling tidak layak.
"Saya tidak mengesampingkan apa pun, tetapi bisakah kami membayar transfer seperti itu dan apakah kami menginginkan transfer seperti itu? Kami harus mengawasi profitabilitas kami," kata Diederich.