Lampard Berharap Raheem Sterling Temukan Performa Terbaik Saat Chelsea Hadapi Real Madrid
Sterling masih kesulitan menyumbangkan gol untuk Chelsea sejak didatangkan.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih sementara Chelsea Frank Lampard akan mendorong Raheem Sterling menemukan kembali performa terbaiknya sebagai pemain sayap ketika Chelsea menghadapi Real Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions, di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (13/4/2023) dini hari WIB. Sterling masih kesulitan menyumbangkan gol untuk Chelsea sejak didatangkan musim panas lalu senilai 55 juta Poundsterling.
Sterling hanya mencatatkan empat gol dalam 18 pertandingan Liga Inggris. Pemain yang dibeli dari Manchester City itu tak dapat menambah catatan golnya ketika diturunkan sebagai starter pertamanya sejak 4 Maret akhir pekan kemarin. Ia bahkan tak mampu membantu Chelsea terhindar dari kekalahan 1-0 di kandang Wolverhampton Wanderers.
Melawan Madrid bisa dibilang sebagai partai tandang terberat yang akan dihadapi The Blues di pentas Eropa. Lampard berharap Sterling menunjukkan kemampuan terbaiknya sebagai penyerang sayap. Menurut Lampard, Sterling adalah pemain fantastis dan sudah lama menyandang pemain sayap terbaik di dunia.
“Saya tidak ingat berapa kali saya merujuk: para pemain sayap ketika saya berada di sini sebelumnya, di Derby, dan di Everton, telah menonton Raheem Sterling dan melihat mengapa dia mencetak 20 gol lebih dalam satu musim,” kata Lampard dilansir dari Standard, Senin (10/4/2023).
Lampard mengaku telah berbicara dengan Sterling beberapa hari terakhir. Selain itu, Lampard juga ingin memastikan mendapatkan struktur yang tepat untuk memberikan yang terbaik kepada pemain lalu mengarahkan mereka.
Sang pelatih tak menampik bahwa Sterling dapat menaikkan level permainannya ketika melawan Madrid. Meskipun Lampard belum menonton setiap pertandingan Chelsea musim ini, ia yakin Sterling adalah pemain dengan level kepercayaan diri tinggi.
“Faktanya, dia naik ke game seperti itu di masa lalu. Itu adalah sesuatu yang jelas akan kami andalkan. Beberapa elemen skuad mungkin sedikit lebih muda, Raheem pernah ke sana dan melakukannya,” Lampard menegaskan.
Legenda klub ini lalu memberikan tanggapannya tentang potensi Chelsea meraih gelar Liga Champion musim ini secara tidak terduga. Hal tersebut berkaca kepada keberhasilan Chelsea merengkuh trofi si Kuping Besar pada 2012. Ketika itu Chelsea menjadi juara Liga Champions di bawah pelatih sementara Roberto Di Matteo setelah mengalahkan Bayern Muenchen di final.
Lampard enggan berangan-agan. Ia menegaskan hanya fokus mempersiapkan tim menuju pertandingan melawan Madrid. Sebab ia menyadari tidak mudah mengalahkan Madrid di Bernabeu.
“Menurut saya sejarah tidak berpengaruh besar, tapi saya mengerti ide romantisnya. Bukankah kita semua senang melihatnya lagi? Kami harus bekerja untuk itu,” tuturnya.