Elon Musk Tolak Hapus Unggahan Pejabat Rusia yang Hina Ukraina
Elon Musk menolak untuk menghapus pernyataan pejabat Rusia
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pengusaha Amerika Serikat Elon Musk, yang juga memimpin Tesla dan SpaceX serta memiliki perusahaan Twitter, menolak untuk menghapus pernyataan yang diposting sebelumnya oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev di jejaring sosial Twitter.
Salah satu pelanggan Twitter sebelumnya mengalihkan perhatian Musk ke tweet Medvedev pada Sabtu lalu, ketika Medvedev menyatakan, "mengapa tidak ada yang membutuhkan Ukraina lagi."
Miliarder Amerika ini menjawab bahwa semua berita adalah propaganda pada tingkat tertentu, dan orang-orang harus mengambil keputusan sendiri dan menambahkan bahwa platform ini tidak dimaksudkan untuk membatasi atau mempromosikan akun-akun struktur negara Rusia.
Pada bulan April tahun lalu, Twitter mengumumkan bahwa mereka akan memblokir pengguna jejaring sosial, yang memiliki akun yang berafiliasi dengan otoritas negara yang diduga membatasi akses ke "Internet terbuka".
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan, pada saat itu bahwa tindakan tersebut terutama akan memengaruhi Pemerintah Rusia dan akan melibatkan lebih dari 300 akun.