Sumbar Perkecil Potensi Kerawanan Jalur Mudik Via Malalak
Pemprov juga menyiagakan dua alat berat di jalur Malalak.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Bina Marga Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR), Sumatra Barat (Sumbar), Era Sukma Munaf Dt Mangkudu, mengatakan pihaknya berupaya mengurangi kerawanan di jalur Malalak Kabupaten Agam-Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman. Jalur yang melalui perbukitan ini akan jadi jalur utama yang akan digunakan pengendara dari Kota Bukittinggi menuju Kota Padang selama musik mudik mendatang.
Polda Sumbar memberlakukan skema one way untuk mengantisipasi kemacetan di masa liburan mudik. “Ada beberapa titik jalan sempit yang kita perlebar di Malalak. Tujuannya untuk memperlancar arus nantinya," kara Era, Senin (10/4/2023).
Jalur Malalak selama ini tidak menjadi jalur favorit pengendara karena melewati perbukitan dengan dinding yang curam. Selain itu, di jalur ini juga sering kejadian tanah longsor.
Untuk mengantisipasi bencana ini, pihaknya juga menyiagakan dua alat berat di jalur Malalak. Alat berat itu disiagakan di lokasi tersebut agar dapat bergerak cepat bila sewaktu-waktu terjadi longsor.
“Ada dua titik rawan longsor di jalur Malalak yaitu kilometer 88 dan 91. Pada dua titik itu kita siagakan alat berat,” ujar Era.
Penerapan oneway akan dilaksanakan pada H-3 sampai H+3 lebaran Idul Fitri 2023. Sistem oneway Padang-Bukittinggi diterapkan empat jam pukul 12.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Untuk kendaraan dari Padang, oneway dimulai dari Sicincin, Padang Pariaman, menuju Bukittinggi via Padang Panjang. Sedangkan dari arah Bukittinggi, kendaraan diarahkan ke Malalak Agam dan keluar di simpang Koto Mambang, Padang Pariaman.
Skema oneway ini diberlakukan untuk mengantisipasi kemacetan seperti libur lebaran tahun lalu. Tahun lalu selama libur lebaran, jalur Padang-Bukittinggi yang di waktu normal dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam harus dilewati selama delapan jam karena kemacetan parah.