Pemukim Yahudi Blokir Pintu Masuk ke Ramallah dan Bireh

Tentara Israel telah menutup Masjid Ibrahimi di Kota Hebron untuk jamaah Muslim.

EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Fle foto seorang warga Palestina memeriksa kerusakan sebuah rumah dan sebuah mobil yang dibakar semalam di desa Turmusayya, dekat kota Ramallah di Tepi Barat, 29 Januari 2023. Pemukim Yahudi Israel memblokir pintu masuk utama ke Kota Ramallah dan Al-Bireh di pos pemeriksaan militer Beit El di Tepi Barat tengah pada Senin (10/4/2023) malam.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemukim Yahudi Israel memblokir pintu masuk utama ke Kota Ramallah dan Al-Bireh di pos pemeriksaan militer Beit El di Tepi Barat tengah pada Senin (10/4/2023) malam. Para pemukim melemparkan batu ke arah kendaraan Palestina yang melintas, mengakibatkan beberapa di antaranya rusak.

Baca Juga


Pertempuran meletus antara warga Palestina dan pemukim Yahudi di pos pemeriksaan.  Tentara Israel menembaki warga Palestina, dan menggunakan gas air mata untuk melindungi para pemukim. 

Dalam konteks yang sama, kantor berita Anadolu Agency melaporkan, pemukim juga berkumpul di persimpangan beberapa jalan di sebelah barat Ramallah dan dekat Kota Nablus.

Ketegangan telah meningkat di wilayah pendudukan Tepi Barat selama berbulan-bulan, di tengah serangan tentara Israel di kota-kota Palestina.  Sebelumnya pada Senin, seorang remaja Palestina Muhammad Fayez Nabhan (15 tahun) ditembak dan dibunuh oleh tentara di kamp Aqabat Jaber, dekat Jericho.

Menurut juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, Israel berusaha menyeret wilayah itu ke dalam kekerasan dan kerusuhan. Abu Rudeineh menyerukan intervensi AS untuk menghentikan agresi Israel.

Dia menambahkan, Otoritas Palestina menganggap Israel bertanggung jawab atas serangan serius dan meningkatnya provokasi. "Invasi milisi pemukim, yang dipimpin oleh menteri dari pemerintah pendudukan Israel, ke tanah Negara Palestina, tidak mengubah fakta bahwa itu adalah tanah Palestina dan akan tetap demikian, dan bahwa invasi ini,  yang datang dengan kekuatan senjata, tidak menimbulkan hak milik," kata Abu Rudeineh, dilaporkan Middle East Monitor, Selasa (11/4/2023).

"Invasi fasis oleh ekstremis Yahudi" ini ditambah dengan penyerbuan Masjid Al-Aqsa, mendorong daerah itu menuju peningkatan eskalasi yang tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun," tambah Abu Rudeineh.

Abu Rudeineh mengatakan, sikap diam AS mendorong Israel terus melakukan kejahatannya terhadap rakyat Palestina. Menurut Komisi Perlawanan Pemukiman Palestina, ribuan pemukim berpartisipasi dalam 'pawai Yahudisasi'. Langkah ini merupakan upaya untuk menekan pemerintah pendudukan agar mengizinkan pembangunan dan tempat tinggal di pemukiman Eviatar yang ditinggalkan.

Sementara itu di Kota Hebron, tentara Israel telah menutup Masjid Ibrahimi untuk jamaah Muslim selama dua hari berturut-turut dan membukanya untuk pemukim Israel.  Direktur masjid, Ghassan Al-Rajabi, mengatakan, tentara pendudukan menutup masjid selama liburan Paskah Yahudi.

Saksi mata mengatakan, tentara Israel menutup daerah vital Bab Al-Zawiya di pusat Kota Hebron. Israel juga mencegah pemilik toko membuka bisnis mereka, dan menempatkan penembak jitu di sekitar atap.  Penutupan itu bertepatan dengan para pemukim yang menyerbu situs arkeologi Palestina di Jalan Bersyeba di kota itu untuk melakukan ritual keagamaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler