Golkar dan PSI Sepakat Dorong Koalisi Besar
Pembicaraan terbentuknya koalisi besar telah dilakukan oleh kubu KIB maupun KIR.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Partai Golkar dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyepakati untuk mendorong lahirnya koalisi besar partai politik pada Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto usai menerima kunjungan elite PSI yang dipimpin Ketua Umum PSI Giring Ganesha.
"PSI hadir untuk ikut mendorong koalisi besar, dan ini menunjukkan koalisi besar semakin relevan dan semakin baik untuk didorong," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu.
Airlangga menjelaskan terkait koalisi besar sudah dilakukan pembicaraan berkali-kali dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. "Prabowo selaku pemimpin KIR, saya dari Partai Golkar dan mewakili KIB terus berkomunikasi untuk membangun soliditas dari koalisi besar," ungkap Airlangga.
Koalisi besar merupakan gagasan penggabungan dua koalisi, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KKIR gabungan parpol Gerindra dan PKB. Sementara KIB gabungan Golkar, PAN, dan PPP.
Wacana koalisi besar terbuka pertama kali usai Presiden Jokowi bertemu para pimpinan parpol pendukung pemerintahan saat ini.
Lima pimpinan parpol dalam pertemuan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4) itu, yakni Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Muhammad Mardiono (PPP).
Airlangga menegaskan koalisi terbuka dengan seluruh partai, baik yang berada di parlemen maupun yang belum pernah di parlemen. "Pertama tentu pembicaraan dengan Ketum Gerindra Pak Prabowo sudah dilakukan berkali-kali dan tentunya koalisi besar ini unsurnya KIB dan Koalisi Indonesia Raya (KIR). Kemarin sudah ada Perindo yang menyatakan siap bergabung, dan hari ini PSI," kata Airlangga.
Sementara itu, Ketua Umum PSI Giring Ganesha berharap ikut terlibat dan berkontribusi dalam proses membangun dan menyejahterakan rakyat Indonesia. "Kami siap membuka pintu komunikasi dan kolaborasi dengan koalisi besar," katanya.