Polri Libatkan 148.884 Personel untuk Operasi Mudik Lebaran
Operasi tersebut akan dilaksanakan selama 14 hari.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, jumlah pemudik pada Idul Fitri tahun ini akan mencapai 123 juta orang. Meningkat drastis, dari tahun sebelumnya yang hanya sekira 86 juta orang.
"Sehingga tentunya ini juga menjadi perhatian khusus kami, sehingga kami melibatkan 148.884 personel yang akan kami turunkan untuk laksanakan operasi ini. Karena apabila kami tidak melaksanakan secara optimal, potensi terjadinya kemacetan yang luar biasa tentu akan terjadi," ujar Listyo dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (12/4/2023).
Operasi tersebut akan dilaksanakan selama 14 hari. Di mana tujuh hari di antaranya akan dilaksanakan operasi rutin. Sedangkan operasi ketupat akan dilaksanakan mulai 18 April hingga 1 Mei 2023.
"Kemudian juga kami turunkan seluruh personel-personel kami, termasuk pati-pati bintang 3, untuk kita sebar di seluruh wilayah. Kita harapkan bahwa kegiatan operasi ketupat ini betul-betul bisa kita laksanakan dengan maksimal," ujar Listyo.
Polri juga sudah menyiapkan dan akan melakukan berbagai rekayasa lalu lintas di banyak wilayah. Mulai dari contra flow, one way, dan pengaturan penyeberangan di pelabuhan Merak dan Ciwandan.
"Saat ini sudah mulai kita tentukan bahwa untuk Ciwandan digunakan untuk kendaraan roda dua dan roda enam. Dan bagaimana kita pelajari dan evaluasi terkait dengan kegiatan mudik di tahun 2022, wilayah-wilayah yang jadi sumber kemacetan," ujar Listyo.
"Termasuk juga penambahan dan pengaturan penundaan perjalanan dan rekomendasi penambahan rest-rest area atau area parkir. Sehingga bisa jadi tempat istirahat, kemudian, untuk kegiatan-kegiatan lain kami juga akan melakukan mudik gratis," ujar Listyo.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi akan ada 123,8 juta orang yang melakukan pergerakan di masa mudik pada lebaran tahun ini. Budi menyebut 77,3 juta atau 62,5 persen berasal dari pulau Jawa.
"Provinsi Jawa Timur daerah tertinggi yang menjadi daerah asal mudik yaitu sebesar 21,2 juta orang atau 17,1 persen dan menjadi daerah tujuan mudik kedua tertinggi setelah Jawa Tengah yaitu sebesar 24,6 juta atau 19,87 persen," ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (8/4/2023).
Untuk itu, Budi ingin memastikan infrastruktur dan pelayanan di semua moda transportasi telah siap buat menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat di arus mudik dan balik lebaran. Budi telah melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasarana transportasi di Jawa Timur.
"Potensi lonjakan pergerakan masyarakat yang akan mudik di Jawa Timur ini sangat tinggi, oleh karenanya kami terus berkoordinasi intensif dengan operator transportasi yang ada di sini, untuk memastikan persiapan dilakukan dengan baik, agar pelaksanaan arus mudik dan balik berjalan dengan aman dan memberikan kesan yang baik di masyarakat," ucap Budi.