Tiket Bus Mudik Gratis Jawa Barat Sudah Habis 80 Persen, Kuota Kereta Masih Banyak
Dishub Jabar memberikan sebanyak 6.501 tiket bus dan 5.954 tiket kereta mudik gratis.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah absen karena pandemi Covid-19, Pemprov Jabar kembali menggelar program mudik gratis bagi masyarakat. Menurut Kepala Dishub Jabar A Koswara, lebih dari 12 ribu tiket gratis disediakan bagi masyarakat yang hendak mudik dengan tujuan Jateng dan Jatim. Dengan rincian sebanyak 6.501 tiket bus dan 5.954 tiket kereta api.
Koswara mengatakan, tidak ada syarat khusus untuk bisa mengikuti mudik gratis, cukup mendaftar melalui aplikasi Sapawarga, dan memilih titik keberangkatan serta tujuan akhir.
"Harus cepat ya, sebab sampai hari ini sekitar 80 persen untuk tiket bus sudah dipesan, sementara untuk KA masih cukup banyak," ujar Koswara dalam Jabar Punya Informasi bertema Persiapan Angkutan Lebaran1444 H/2023, Kamis (13/4/2023).
Untuk mudik gratis dengan KA, kata dia, disediakan tiket KA Komuter dengan tujuan Purwakarta - Garut dan Bogor - Sukabumi. Setiap jam keberangkatan disediakan 100 tiket gratis untuk dua tujuan KA tersebut, hingga kuota habis dipesan. Berangkat mulai 15 April hingga 18 April.
Untuk masyarakat Jawa Barat yang akan mengikuti program mudik gratis dapat mengakses pendaftaran melaui website https://mudik-dishub.jabarprov.go.id untuk pendaftaran mudik dengan bus maupun kereta jarak jauh dan regional antar kota/kab. Adapun untuk KA lokal, pendaftaran melalui KAI akses dan akan dibuka sesuai ketentuan layanan reguler.
Untuk mudik gratis kali ini, Dishub Jabar tidak memesan/carter bus tetapi memesan tiket sesuai pendaftaran masyarakat. Dengan cara seperti ini maka PO Bus reguler dapat diberdayakan lagi untuk kebutuhan arus mudik.
"Kami memberdayakan angkutan umum, bukan menyewa bus wisata. Agar PO Bus bisa kembali merasakan pendapatan saat arus mudik. Jika nanti tiket tidak habis, akan dikembalikan dananya ke APBD. Tetapi saya kira akan penuh," katanya.
Sebelum keberangkatan mudik gratis, kata dia, semua bus akan melalui pengecekan baik fisik kendaraan dan juga awak kendaraannya. Bus yang digunakan adalah yang memiliki 50 kursi per bus.
Begitu juga, kata dia, dengan para sopir bus akan dijamin kesehatan dan kebugarannya sehingga penumpang merasa aman dikemudikan.