Konsumsi Pertalite Jatim Diprediksi Meningkat 7 Persen Saat Lebaran

Untuk konsumsi gas elpiji diprediksi meningkat 5,9 persen

Republika/ Tahta Aidilla
Petugas memegang keran pompa bensin jenis Pertalite di SPBU. ilustrasi (Republika/Tahta Aidilla)
Rep: Dadang Kurnia Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Executive GM Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Dwi Puja Ariestya memprediksi konsumsi BBM jenis gasoline (pertalite, pertamax, pertamax turbo) di Jawa Timur bakal mengalami peningkatan saat puncak momen lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah. Peningkatan yang terjadi diperkirakan mencapai 12,7 persen dibanding rata-rata konsumsi harian normal pada Maret 2023 yang hanya 12.967 kiloliter per hari.


Khusus pertalite, peningkatannya diprediksi sekitar 7 persen dari rata-rata konsumsi harian normal pada Maret 2023. Yakni dari 11.128 kiloliter per hari menjadi 11.956 kiloliter per hari. "Pertamax prediksi naiknya sampai 45 persen. Dari 1.781 kiloliter per hari jadi 2.582 kiloliter per hari," ujar Dwi, Sabtu (15/4/2023).

Kemudian, untuk konsumsi BBM jenis gasoil (bio solar, dexlite, pertamina dex) di Jatim justru diprediksi menurun sekitar 6 persen dibanding rata-rata konsumsi harian normal pada Maret 2023 yang mencapai 6.355 kiloliter per hari. Dwi mengatakan, penurunan terjadi karena diberlakukannya pembatasan kendaraan berat pada puncak arus mudik dan arus balik lebaran.

"Penurunan ini karena adanya pembatasan untuk kendaraan niaga. Utamanya solar yang konsumsinya diperkirakan turun dari 6.169 kiloliter per hari jadi 5.763 kiloliter per hari," kata Dwi.

Dwi melanjutkan, untuk konsumsi gas elpiji di Jatim diprediksi meningkat 5,9 persen dibanding rata-rata konsumsi harian normal pada Maret 2023. Yakni dari 4.463 metrik ton (MT) per hari menjadi 4.883 MT per hari. Namun demikian, Dwi memastikan pasokan BBM maupun elpiji dalam keadaan aman, setelah dilakukannya penambahan antara 10 hingga 15 persen pada stok harian.

Dwi menambahkan, untuk menjamin kelancaran arus mudik dan arus balik lebaran Idul Fitri 1444 H, pihaknya juga telah menyediakan layanan tambahan di sepanjang jalur Tol Jawa Timur. Terdiri dari 13 SPBU Siaga, 10 Kiosk Pertamina Siaga, tiga Rumah Pertamina Siaga, titik layanan kesehatan, dan lima SPBU Kantong.

Sementara itu, untuk layanan tambahan di jalur non-Tol Jawa Timur terdiri dari 431 SPBU Siaga, 80 PDS, tujuh Kantong BBM, 727 Agen LPG Siaga. Kami juga melakukan optimalisasi digitalisasi SPBU untuk monitoring stok SPBU, monitoring sales dan CCTV SPBU, serta koordinasi dengan pihak terkait," ujar Dwi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler