Polandia dan Hongaria Larang Impor Biji-bijian dari Ukraina
Membanjirnya pasokan dari Ukraina telah menekan harga di seluruh wilayah.
REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Polandia dan Hongaria telah memutuskan untuk melarang impor biji-bijian dan makanan lain dari Ukraina untuk melindungi sektor pertanian lokal. Membanjirnya pasokan dari Ukraina telah menekan harga di seluruh wilayah.
Ukraina menyatakan penyesalan atas keputusan Polandia dan Hongaria. Ukraina mengatakan, menyelesaikan berbagai masalah dengan tindakan drastis sepihak tidak akan mempercepat penyelesaian situasi yang positif.
Dalam sepucuk surat kepada Komisi Eropa pada Maret, perdana menteri dari lima negara Eropa timur mengatakan skala peningkatan produk seperti biji-bijian, minyak sayur, telur, unggas, dan gula belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka mengatakan, tarif impor pertanian Ukraina harus diterapkan. Dampak dari kelebihan pasokan telah menciptakan masalah politik bagi Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa di Polandia pada tahun pemilu, dengan ekonomi yang terperosok dalam stagflasi.
"Hari ini, pemerintah telah memutuskan peraturan yang melarang masuknya impor biji-bijian ke Polandia, tetapi juga puluhan jenis makanan lain (dari Ukraina)," kata pemimpin PiS Jaroslaw Kaczynski dalam konvensi partai.
"Daftar barang-barang ini akan dimasukkan dalam peraturan pemerintah," tambah Kaczynski.
Kaczynski mengatakan Polandia siap memulai pembicaraan dengan Ukraina untuk menyelesaikan masalah biji-bijian. Kendati ada larangan impor, Polandia berkomitmen tetap akan menjadi sekutu Ukraina.
"Kami tetap menjadi teman dan sekutu Ukraina yang tidak berubah. Kami akan mendukungnya. Tetapi adalah tugas setiap negara, setiap otoritas, otoritas yang baik dalam hal apa pun, untuk melindungi kepentingan dari warganya," ujar Kaczynski.
Kementerian Kebijakan Agraria dan Pangan Ukraina mengatakan, larangan Polandia bertentangan dengan perjanjian bilateral tentang ekspor. Kementerian menyerukan agar ada dialog untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kami memahami bahwa petani Polandia berada dalam situasi yang sulit, tetapi kami menekankan bahwa petani Ukraina berada dalam situasi yang paling sulit saat ini," kata pernyataan Kementerian Kebijakan Agraria dan Pangan Ukraina.
Pada Sabtu (15/4/2023) pemerintah nasionalis Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban juga menyatakan larangan serupa dengan Polandia. Hongaria mengatakan, status quo akan menyebabkan kerusakan parah pada petani lokal.
Hongaria tidak memberikan perincian kapan larangan impor biji-bijian dan makanan lainnya akan berlaku. Tetapi larangan itu akan berakhir pada akhir Juni. Pemerintah Hongaria mengharapkan adanya perubahan peraturan di tingkat Uni Eropa, termasuk memikirkan kembali penghapusan bea impor produk Ukraina.
Setelah invasi Rusia memblokir beberapa pelabuhan Laut Hitam, biji-bijian Ukraina dalam jumlah besar, yang lebih murah daripada yang diproduksi di Uni Eropa, akhirnya tetap berada di negara-negara Eropa Tengah. Karena kemacetan logistik, memukul harga dan penjualan untuk petani lokal.