Siapakah Sosok Politisi India yang Ditembak di Depan Polisi?

Politisi India tersebut ditembak dalam siarang langsug yang tayang di televisi.

Pixabay
Ilustrasi Penembakan. Seorang mantan politisi India yang dihukum karena penculikan telah ditembak mati bersama saudara laki-lakinya dalam siaran langsung yang tayang di televisi.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Seorang mantan politisi India yang dihukum karena penculikan telah ditembak mati bersama saudara laki-lakinya dalam siaran langsung yang tayang di televisi.

Baca Juga


Atiq Ahmed, yang berada di bawah pengawalan polisi, sedang berbicara dengan wartawan ketika sebuah pistol meletup di dekat kepalanya di Prayagraj.

Setelah tembakan dilepaskan pada Sabtu (15/4/2023) malam, tiga pria yang menyamar sebagai jurnalis segera menyerah dan ditahan. Putra Atiq Ahmed juga ditembak mati oleh polisi beberapa hari sebelumnya.

Puluhan kasus, termasuk penculikan, pembunuhan, dan pemerasan, dituduhkan terhadap Atiq Ahmed selama dua dekade terakhir.  Pengadilan setempat menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Atiq Ahmed dan dua orang lainnya pada Maret tahun ini dalam kasus penculikan.

Ahmed sebelumnya mengklaim menerima ancaman terhadap nyawanya.

Video menunjukkan Ahmed dan saudara laki-lakinya Ashraf berbicara kepada wartawan dalam perjalanan untuk pemeriksaan medis di rumah sakit. Kedua tangan mereka diborgol. Beberapa detik kemudian mereka ditembak dari jarak dekat.

Dalam rekaman yang dibagikan secara luas di media sosial dan saluran televisi Ahmed ditanya apakah dia menghadiri pemakaman putranya. Tak lama kemudian, tembakan meletus di kepala Ahmed.

"Mereka tidak membawa kami, jadi kami tidak pergi," ujar Ahmed dalam kata-kata terakhirnya di depan kamera, pada Sabtu (15/4/2023).

Tiga tersangka penyerang telah tiba di lokasi dengan sepeda motor. Seorang polisi dan seorang jurnalis juga terluka di tempat kejadian. Menyusul insiden itu, Ketua Menteri Yogi Adityanath memerintahkan penyelidikan yudisial atas pembunuhan tersebut dan melarang pertemuan besar di distrik negara bagian Uttar Pradesh untuk memastikan perdamaian.

Siapakah Atiq Ahmed?

Atiq Ahmed tidak hanya menorehkan karirnya di bidang politik, namun juga tersangkut dalam beberapa kasus kriminal.  Dia pertama kali dituduh dalam kasus pembunuhan pada tahun 1979. Dalam 10 tahun berikutnya, dia muncul sebagai orang yang memiliki pengaruh kuat di Kota Allahabad.

Ahmed memenangkan pemilihan pertamanya sebagai kandidat independen dan menjadi anggota parlemen negara bagian pada 1989. Dia kemudian memenangkan kursi selama dua periode berturut-turut dan kemenangan keempatnya datang sebagai anggota parlemen dari partai daerah Samajwadi (SP).

Dilaporkan BBC, Ahad (16/4/2023), pada 2004, Atiq Ahmed memenangkan kursi dalam pemilihan federal sebagai calon ketua SP dan menjadi anggota parlemen.  Sementara itu, kasus terus diajukan terhadapnya di Allahabad dan bagian lain negara bagian itu.

Ahmed memperebutkan beberapa pemilihan lagi dalam dekade berikutnya tetapi kalah. Pada 2019, pengadilan tinggi India memerintahkan agar dia dipindahkan ke penjara di negara bagian Gujarat. Keputusan ini diambil setelah terungkap bahwa dia merencanakan serangan terhadap seorang pengusaha dari sebuah penjara di Uttar Pradesh. Ketika itu, Ahmed sedang ditahan untuk menunggu persidangan dalam kasus lain.

Ahmed dibawa kembali ke Prayagraj dari Gujarat pada Maret untuk hadir di pengadilan setempat.  Ahmed juga dibawa ke kota untuk diinterogasi dalam kasus lain.  Saudaranya Ashraf berada di penjara di distrik Bareilly. Dia  juga dibawa ke kota untuk diinterogasi.

Mereka berdua diinterogasi dalam pembunuhan Umesh Pal pada Februari. Pal adalah seorang saksi kunci dalam pembunuhan Raju Pal pada 2005, yang merupakan seorang anggota parlemen dari Partai Bahujan Samaj (BSP).

Raju Pal telah mengalahkan Ashraf dalam pemilihan majelis pada 2004 di kubu politik Atiq Ahmed. Umesh Pal terbunuh pada Februari tahun ini karena ditembak. Putra Atiq Ahmed, Asad dan beberapa lainnya disebut sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan Umesh Pal.  Asad dan seorang pria lainnya dibunuh oleh polisi awal pekan ini dalam sebuah baku tembak.

Bulan lalu Mahkamah Agung India menolak untuk mendengar petisi Ahmed, yang menyatakan bahwa dia menerima ancaman dari polisi. Uttar Pradesh diperintah oleh partai nasionalis hindu, BJP. Sejumah partai posisi mengkritik pembunuhan itu sebagai penyimpangan keamanan.

“Bila seseorang bisa terbunuh dalam penembakan terang-terangan di tengah penjagaan keamanan polisi, lalu bagaimana dengan keselamatan masyarakat umum. Karena itu, tercipta suasana ketakutan di kalangan masyarakat, seolah-olah beberapa orang sengaja menciptakan  suasana seperti itu," ujar Ketua oposisi Partai Samajwadi, Akhilesh Yadav.

Lebih dari 180 orang yang menghadapi berbagai dakwaan telah dibunuh oleh polisi di negara bagian itu dalam enam tahun terakhir. Aktivis HAM menuduh polisi melakukan pembunuhan di luar hukum. Namun tuduhan ini dibantah oleh pemerintah negara bagian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler