Cashless Bisa Bantu Kelancaran Arus Mudik

Penumpukan penumpang lebih banyak dan kemacetan panjang berkilo-kilo tanpa cashless.

istimewa
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara Non-tunai (cashless) pada tahun ini.
Rep: Rahayu Subekti Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai sistem transaksi nontunai atau cashless bisa memperlancar arus mudik. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan pada masa pandemi Covid-19 mendorong digitalisasi termasuk di sektor transportasi lebih cepat.

“Kamu belajar banyak sekali bagaimana cashless membantu mudik lebih lancar. Ternyata pembayaran nontunai dan juga digitalisasi pada umumnya itu akan sangat membantu penguraian kepadatan,” kata Adita dalam Diskusi Daring Mudik Aman dan Nyaman dengan Cashless, Senin (17/4/2023).

Adita menilai, kepadatan yang diurai tidak hanya di jalan namun juga di simpul transportasi lainnya. Khususnya seperti mengurai kepadatan di pelabuhan, bandara, dan stasiun keret yang sangat terbantu dengan sistem transaksi non tunai.

“Satu contoh saja, di ASDP tahun lalu di penyeberangan Merak kita menyaksikan sendiri ketika terjadi transaksi yang tidak dilakukan secara online atau cashless atau digital memang membuat penumpukan penumpang itu banyak dan terjadi kemacetan panjang berkilo-kilo,” jelas Adita.

Untuk itu, Adita menegaskan transaksi non tunai memang harus diakui sangat membantu kenyamanan penumpang saat melakukan perjalanan mudik. Tidak hanya itu ketika menggunakan kendaraan, kenyamanan juga lebih bisa dirasakan di rest area.

“Termasuk saat membeli bahan bakar dan makanan dan sebagainya. Syaratnya perlu didukung infrastruktu yang baik. Kami berharap operator dan telekomunikasi  sebagai penyedia jaringan bisa mendukung,” ucap Adita.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler