Ketum PSSI Berencana Jadikan Bhayangkara FC Jadi Klub Timnas

Erick berharap para pemain muda ini mendapatka banyak menit bermain.

Antara/Hafidz Mubarak A
Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri memberikan arahan saat memimpin sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (13/4/2023). Latihan tersebut dalam rangka jelang pertandingan melawan Timnas Lebanon pada uji coba internasional persiapan SEA Games 2023.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir terus menindaklanjuti wacana menyatukan pemain muda timnas Indonesia dalam satu klub yang berkompetisi di liga. Erick mengungkapkan pihaknya telah menghubungi Bhayangkara FC, menawarkan kepada klub Liga 1 itu untuk menjadi wadah bagi Timnas Indonesia U-20 dan U-22 melakukan pemusatan latihan (TC) jangka panjang.

Baca Juga


"Kita sedang bicarakan dengan (pemilik) Bhayangkara, kalau U-20 jadi tim masa depan kita. Jadi kalau ada pemain yang belum punya klub atau klub yang merasa pemain junior itu belum tentu dimainkan, nanti bisa dimasukkan ke tim ini," kata Erick di GBK Arena, Rabu (19/4/2023).

Erick ingin menjadikan tim U-20 dan U-22 yang gagal tampil di Piala Dunia U-20 2023 sebagai bagian dari pembangunan jangka panjang timnas Indonesia. Menteri BUMN itu ingin mencontoh apa yang sudah diterapkan tim basket Indonesia Patriots di ajang Indonesian Basketball League (IBL). 

Dengan menjadikan Bhayangkara sebagai klub Timnas Indonesia, Erick menjelaskan dalam kompetisi Liga 1 nanti klub yang bertanding akan tetap berjumlah 18 klub, tidak ada penambahan. "Tim baru itu tidak bisa dong, nanti klubnya nambah. Di Liga saja sudah ada 18, kalau tambah 1 jadi aneh, 18 aja masih bingung ngaturnya," kata Erick.

Menurut Erick, dengan bergabungnya pemain muda Indonesia dalam satu klub, mereka akan mendapatkan lebih banyak menit bermain."Ini supaya mereka punya talenta, pelatihan yang benar dan jam pertandingan itu perlu dalam meningkatkan prestasi dan kualitas," kata Erick.

Ia mengungkapkan paradigma serupa telah berjalan di IBL. Namun, apakah nantinya itu akan berjalan dengan baik di sepak bola, menurutnya hal itu perlu dilihat duku. "Kita nggak bisa bilang itu salah atau benar. Diterapkan dulu baru kita bisa lihat nanti hasilnya apakah itu bagus atau tidak. Karena kita sudah melakukan banyak seperti Primavera, kirim ke Uruguay, Garuda Select dsb," kata dia.

"Nah mungkin perlu ada hal baru juga yang kita lakukan, terobosan, salah satunya mebentuk tim untuk tim U-20 dan U-22. Atau pun klub yang merasa lebih baik dititipkan di sini karena mungkin di klubnya main sedikit. Nah ini yang mau kita persiapkan dalam rangka TC jangka panjang agar prestasi kita membaik," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler