Arab Saudi Baru akan Gelar Rukyat Hilal 1 Syawal atau Idul Fitri Sore Ini      

Penetapan 1 Syawal di Arab Saudi dilakukan oleh Mahkamah Saudi

Antara/Saiful Bahri
Ilustrasi rukyat hilal. Penetapan 1 Syawal di Arab Saudi dilakukan oleh Mahkamah Saudi
Rep: Amri Amrullah Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Umat Islam di Arab Saudi menunggu keputusan pengamatan hilal bulan Syawal oleh Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi pada Kamis (20/4/2023) sore, atau 29 Ramadhan 1444 Hijriyah. 

Baca Juga


Melansir dari saudigazette, Kamis (20/4/2023) Mahkamah Agung Arab Saudi meminta siapa pun yang melihat bulan sabit dengan mata telanjang atau melalui teropong untuk melaporkannya ke pengadilan setempat agar diambil kesaksian mereka dan didaftarkan di sana atau menghubungi pusat kota setempat.

Mahkamah Agung Arab Saudi dengan tulus berharap, siapa pun yang tertarik untuk melihat bulan sabit akan bergabung dengan komite yang dibentuk di berbagai daerah untuk tujuan ini. 

Menjadi saksi karena Allah SAW untuk membantu memudahkan umat Islam menjalankan kebenaran dan ketakwaan ibadahnya.

Khususnya, bulan suci Ramadhan, awal bulan dimulai pada 23 Maret di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, serta di sebagian besar negara-negara Arab dan Muslim, setelah Syaban menyelesaikan periode 30 harinya. 

Menurut seorang ahli, perhitungan astronomi menunjukkan bahwa Jumat akan menandai dimulainya Idul Fitri, 1 Syawal 1444 Hijriah.

"Pada malam hari Kamis, 29 Ramadhan, yang bertepatan dengan 20 April, fenomena konjungsi akan terjadi sebelum matahari terbenam," menurut Eng  Majed Abu Zahra, kepala Masyarakat Astronomi di Jeddah. Menurut Abu Zahra, matahari akan terbenam dari ufuk Makkah pada pukul 6:42 pada Kamis malam.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel  

Pada saat itu, bulan akan berada pada posisi 04 derajat di atas ufuk, dengan sudut 05 derajat yang memisahkannya dari matahari, dan kecerahan 0,2 persen. 

"Secara astronomis, syarat-syarat awal Syawal akan terpenuhi ketika bulan terbenam pada pukul 19:06, 24 menit setelah matahari terbenam. "

Namun, menurut Abu Zahra, karena terbatasnya penerangan bulan sabit Syawal, kehadirannya dalam cahaya matahari yang terbenam, dan durasinya yang singkat di atas cakrawala, maka tidak memungkinkan untuk melihatnya dengan mata telanjang atau alat pemantau, kecuali jika menggunakan kamera CCD.

Dia menunjukkan, pada Jumat, 21 April, bulan akan berada di atas ufuk pada ketinggian 16 derajat, sudut yang memisahkannya dari matahari adalah 17 derajat, dan iluminasinya 2,4 persen. Matahari akan terbenam dari ufuk Makkah pada pukul 18:43.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler