Viral di TikTok, Benadryl Challenge Kembali Makan Korban

Remaja 13 tahun meninggal akibat tantangan TikTok Benadryl Challenge.

AP Photo/Michael Dwyer
Logo aplikasi TikTok ditampilkan di ponsel di Randers, Denmark, 28 Februari 2023. Tantangan TikTok Benadryl Challenge menewaskan seorang remaja 13 tahun asal Ohio, AS.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang remaja Ohio, Amerika Serikat meninggal secara tragis setelah overdosis obat bebas saat mencoba aksi viral TikTok. Remaja bernama Jacob Stevens (13 tahun) itu menjadi korban Benadryl Challenge.

Seperti peserta tantangan lainnya, Jacob meminum 12 hingga 14 antihistamin untuk memicu halusinasi. Jumlah tersebut adalah enam kali dosis yang disarankan.

Baca Juga



Dilansir NY Post, Kamis (20/4/2023), aksi yang berpotensi mematikan mulai viral pada 2020 ketika para remaja mengunggah tantangan di TikTok untuk mendapatkan pengaruh media sosial. Ayah Jacob, Justin, mengatakan kepada ABC 6 bahwa putranya ada di rumah akhir pekan lalu bersama teman-temannya ketika mengalami overdosis.

Rekaman yang diambil oleh teman-temannya menunjukkan warga Columbus, Ohio itu meminum pil antialergi. Setelah itu, tubuhnya dilaporkan mulai kejang.

"Dosis besar itu terlalu berat untuk tubuhnya," kata Justin.

Terlepas dari upaya medis terbaik, Jacob meninggal enam hari kemudian. Sang ayah menggambarkan hari itu sebagai hari terburuk dalam hidupnya. Justin juga menggambarkan ketika mendengar berita yang menghancurkan bahwa putranya tidak akan bangun.

"Tidak ada pemindaian otak, tidak ada apa-apa di sana," kata ayah yang berduka itu.

"Mereka bilang kita bisa menjaganya dengan menggunakan ventilator, tetapi dia hanya bisa berbaring di sana, dia tidak akan pernah membuka matanya, dia tidak akan pernah bernapas, tersenyum, berjalan, atau berbicara," ujarnya.

Nenek remaja tersebut, Dianna Stevens, menangis ketika memberi tahu media berita TV lokal mereka. Menurut Diana, dia akan melakukan apa saja untuk memastikan anak lain tidak mengalaminya.

Sementara itu, Jacob dikenang oleh keluarganya sebagai anak yang santun, lucu, dan penyayang.

"Tidak peduli seberapa buruk hari yang saya alami, tidak ada yang bisa membuat saya tersenyum, Jacob bisa membuat saya tersenyum," kenang Justin yang emosional.

Justin kemudian memperingatkan orang tua lain tentang bahaya media sosial tanpa pengawasan bagi remaja. Dia mengingatkan untuk mengajak remaja berdiskusi tentang bahaya tantangan-tantangan serupa.

"Saya ingin semua orang tahu tentang putra saya," kata Justin.

Berikutnya, Justin juga memohon kepada anggota parlemen untuk memberlakukan batasan usia pada obat-obatan yang dijual bebas seperti Benadryl. Ini seperti sebuah kampanye yang dia gambarkan sebagai "tujuan hidupnya". Dia juga ingin TikTok memberlakukan pengamanan serupa, termasuk mewajibkan pengguna memberikan kartu identitas sebelum membuat akun.

Korban Benadryl Challenge Terus Berjatuhan

Jacob Stevens bukanlah korban pertama Benadryl Challenge. Pada Agustus 2020, seorang gadis berusia 15 tahun mengalami overdosis  obat alergi setelah mengikuti tantangan aksi tersebut.

Menyusul serentetan kematian, penasihat publik pabrikan Johnson & Johnson mengeluarkan peringatan. "Tren Benadryl TikTok sangat memprihatinkan, berbahaya, dan harus segera dihentikan," ujarnya.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat (AS) juga mengeluarkan pengumuman layanan publik. Agensi tersebut menulis mengonsumsi obat alergi diphenhydramine (Benadryl) yang dijual bebas (OTC) dengan dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan dapat menyebabkan masalah jantung yang serius, kejang, koma, atau bahkan kematian.

"Kami mengetahui laporan berita tentang remaja yang berakhir di ruang gawat darurat atau meninggal setelah berpartisipasi dalam Benadryl Challenge yang dipromosikan dalam video yang diunggah di aplikasi media sosial TikTok," kata FDA.

FDA mengingatkan, profesional perawatan kesehatan harus menyadari bahwa Benadryl Challenge terjadi di kalangan remaja. Orang tua maupun pengasuh harus mengetahui hal itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler