Survei: Dukungan PDIP, Golkar, PKB, PPP Kuat di Pemilih Berpendidikan Rendah
Sebesar 49 persen pemilih PDIP merupakan non-muslim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru saja merilis survei terbaru menyoal fluktuasi dan perbedaan dukungan terhadap partai-partai hingga April 2023. Berdasarkan survei akumulasi demografi dari April 2020 hingga 18-19 April 2023, dengan sample total tatap muka sekitar 18.451 orang, ditemukan variasi beragam.
Menurut Saiful Mujani, variasi dukungan gender hingga lainnya tidak besar. Namun, saat menilik latar belakang pendidikan pemilih partai-partai, ada perbedaan mencolok.
“Dari pendidikan, PDIP, Golkar, PKB dan PPP relatif lebih kuat pada pemilih berpendidikan lebih rendah. Sementara Gerindra, Nasdem dan Demokrat serta PKS relatif lebih kuat pada kelompok pemilih berpendidikan tinggi,” kata Saiful dalam keterangan video di Jakarta, dikutip Selasa (25/4/2023).
Dia mengatakan, untuk latar belakang pendidikan pendukung PDIP pada jenjang SD, ada sekitar 26 persen dan SLTP 28 persen. Sedangkan pendukung PDIP tingkat SLTA ada sekitar 33 persen dan Perguruan Tinggi sebanyak 12,6 persen.
“Bahkan pemilih tingkat SLTP PDIP yang berjumlah 28 persen merupakan pemilih tingkat pendidikan terbesar dibanding partai lainnya,” kata dia.
Mujani menambahkan, pola meraup suara dari pemilih berlatar belakang pendidikan rendah juga terlihat pada Golkar dengan tingkat pemilih terbesar merupakan SD berjumlah 13 persen. “PKB SD 10 persen dan PPP SD sekitar 4 persen,” tutur dia.
Sedangkan Gerindra, dirinya memerinci jika pemilih terbanyak ada di tingkat SLTA dengan 13 persen, disusul tingkat SLTA dan perguruan tinggi masing-masing 11 persen. Khusus Nasdem, pemilih terbanyak ada di tingkat perguruan tinggi dengan jumlah lima persen, disusul SLTA dan SLTP masing-masing empat persen.
Pola pengelompokan yang sama dinilainya juga ada di Demokrat dan PKS, meski total dukungan tak sebanyak tiga parta teratas. “Jadi partai yang relatif lebih kuat di kelompok pendidikan lebih tinggi itu adalah Gerindra, Nasdem, Demokrat dan PKS,” tuturnya.
Mujani menambahkan, total 16 kali survei tatap muka itu juga mencakup variasi terhadap gender, ras dan agama. Khusus gender, dia sebut tak begitu mencolok, meski pemilih mayoritas lelaki cenderung memilih PDIP dan Gerindra. Sedangkan Golkar sebaliknya.
"Dari agama, PDIP pemilihnya 21 persen merupakan muslim, sedangkan 49 persen adalah non-muslim atau lainnya," kata Mujani.