Mie Instan dari Indonesia Juga Pernah Ditarik Beredar di Dua Negara Ini pada Tahun Lalu

Penarikan mie instan ini karena kandungan residu pestisida di atas ambang batas.

www.maxpixel.com
Mie instan (ilustrasi)
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelarangan produk mie instan Indonesia di luar negeri, termasuk Taiwan, bukan peristiwa pertama kali. Pada tahun lalu, peristiwa yang sama pun pernah terjadi tetapi pada produk Mie Sedap.

Baca Juga


Dalam laporan impor makanan pekanan pada Juli 2022, Otoritas Badan Makanan dan Obat-obatan Taiwan (FDA) menahan beberapa kapal pengangkut mi instan dari Indonesia dengan total produk seberat 4.074,4 kilogram Mie Sedap kemasan cup. Penahanan ini karena tingkat kandungan residu pestisida di atas ambang batas.

Sedangkan  Menurut siaran informasi Pusat Keamanan Pangan Hong Kong (CFS) pada September 2022, pemerintah negara itu menarik produk Mie Sedaap varian Korean Spicy Chicken Flavour Fried Noodle atau mi instan goreng rasa ayam pedas ala Korea.

Produk Mie Sedaap itu ditarik dari peredaran karena terdeteksi mengandung residu pestisida etilen oksida (EtO). Menurut CFS, residu pestisida yang biasa digunakan untuk fumigasi ini ditemukan pada mie kering, bubuk cabe, dan bumbu pada produk mi instan tersebut.

Penemuan EtO ini kembali muncul usai media Taiwan melaporkan pada Senin (24/4/2023), bahwa dua jenis mie instan yang dibuat oleh dua merek Asia Tenggara ditemukan mengandung zat karsinogenik. Departemen Kesehatan Taipei merilis hasil pemeriksaan mie instan yang tersedia di Taipei pada tahun 2023.

Dalam laporan itu menyatakan, badan kesehatan Taiwan itu menemukan sekumpulan “Mie Kari Putih Ah Lai” dari Malaysia dan sekumpulan mie “Indomie: Rasa Ayam Spesial” dari Indonesia mengandung EtO. EtO merupakan senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Departemen tersebut mengatakan, pengujian mengungkapkan bahwa EtO terdeteksi pada mie dan bumbu rasa produk Malaysia. Namun senyawa itu hanya ditemukan pada paket bumbu produk Indomie saja. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler