Perlukah Air Rebusan Mi Instan Dibuang, tidak Dijadikan Kuah?
Sebagian orang terbiasa membuang air rebusan mi, tidak menjadikannya sebagai kuah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat memasak mi instan, sebagian orang membuang air rebusannya dan tidak menjadikannya sebagai kuah. Apakah trik ini benar-benar ada manfaatnya?
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia, tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa air rebusan mi instan harus dibuang dan diganti dengan air rebusan yang baru sebelum dikonsumsi. Kominfo menyatakan bahwa itu adalah berita hoaks.
Faktanya, menurut beberapa ahli, mengganti rebusan mi instan tidak diperlukan. Sebab, dalam mi instan terdapat beberapa vitamin.
"Salah satunya asam folat yang terkandung di dalam tepung terigu baik untuk tubuh, dan asam folat tersebut larut dalam air, sehingga apabila air rebusan dibuang, asam folat tersebut akan ikut terbuang," tulis Kominfo dalam website-nya.
Dikutip dari laman AKG FKM UI, beberapa ahli berpendapat, selain asam folat, adapula vitamin A, zat besi, dan zinc yang bersifat larut dalam air. Artinya, saat mi instan direbus dalam air, nutrisi-nutrisi ini akan terlarut dalam air rebusan.
Apabila air rebusan ini dibuang, maka zat gizinya yang terlarut juga ikut terbuang. Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi, Prof H Ari Fahrial Syam mengatakan saat memasak mi rebus, mengasup air rebusan mi boleh saja dilakukan. Namun, jika terlalu asin, sebaiknya tidak dikonsumsi.
Sementara itu, untuk memasak mi rebus atau mi goreng porsi berikutnya, sebaiknyaganti air dengan yang baru. Jangan menggunakan air rebusan terdahulu.
"Ini masalah teknik memasak, memang sebaiknya karena memang sudah ada komponen-komponen yang sudah termasuk, baiknya menggunakan air yang baru lagi ketika memasak mi yang berikutnya, kecuali pada waktu bersamaan kita langsung memasak tiga bungkus mi instan," ujarnya.
Jika tidak berbahaya, mengapa air rebusan mi keruh? Dikutip dari laman AKG FKM UI, menurut Pratiwi et al (2017), air rebusan mi instan memiliki tampilan keruh dikarenakan kandungan pati (karbohidrat) yang terlarut.
Granula pati yang direndam dalam air akan membengkak dan pecah. Hal ini menyebabkan molekul pati keluar dari granula dan masuk ke dalam air rebusan.