Arus Balik, Kendaraan Pemudik Mulai Diberangkatkan dari Terminal Tirtonadi ke Jakarta

Setidaknya ada sekitar 125 sepeda motor milik pemudik yang diberangkatkan.

Republika/Alfian
Suasana terminal Tirtonadi saat sejumlah pemudik gratis asal Jakarta datang, Senin (17/4/2023).
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pada H+4 Lebaran, Rabu (26/4/2023), pihak Terminal Tipe A Tirtonadi Solo mulai memberangkatkan sejumlah sepeda motor milik pemudik yang mengikuti program mudik gratis dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) menuju Jakarta.


Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo Bandiyono mengatakan setidaknya ada sekitar 125 sepeda motor milik pemudik yang diberangkatkan melalui program mudik gratis Kemenhub dan Pemprov DKI Jakarta. Jumlahnya yakni ada 45 sepeda motor dari program Kemenhub dan 80 motor program Pemprov.  

Sedangkan untuk penumpang total ada 2.742 penumpang. Rinciannya sebanyak 1.680 orang dari Pemprov DKI dan 792 orang dari Kemenhub. Jumlah tersebut berkurang dibanding jumlah kedatangan yang mencapai 4.094 penumpang.

Selanjutnya, untuk Pemprov DKI 42 Bus, dan Kemenhub 18 Bus, sedangkan jumlah kedatangan bus program mudik gratis dari Pemprov DKI 55 Bus, dan dari Kemenhub 33 Bus. "Besok ada tiga truk yang akan mengangkut 80 motor itu," terangnya.

Bandiyono mengungkapkan bahwa pemberangkatan akan dilangsungkan selama tiga hari mulai dari Rabu-Jumat (26-28/04).  "Untuk program Kemenhub kami mulai dengan memberangkatkan sepeda motor milik pemudik hari ini. Sedangkan, untuk program Pemprov DKI dimulai esok hari," jelas dia.

Selain itu, Muhammad Effendi salah seorang pemudik mengaku senang mengikuti program mudik tersebut. Sebab ia dapat menghemat ongkos keluar apabila tidak mengikuti program mudik gratis.  "Saya berangkat berlima, sama anak dan istri. Yah terbantu sekali karena bisa lebih irit. Kalau bayar sendiri mudik-balik bisa habis Rp 5 jutaan Pak. Jadi ya kita berterima kasih sekali." kata

Bandiyono menjelaskan bahwa ada penurunan jumlah pemudik yang mengikuti program arus balik tersebut. Hal tersebut kemungkinan karena jadwal yang disediakan tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh oemudik. 

"Memang turun jumlahnya. Biasanya karena kurang cocok jadwal balik ke Jakarta yang sudah disiapkan panitia. Jadinya banyak yang berkurang dan memilih balik secara mandiri," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler