Hasto: Jokowi dan Megawati dalam Suasana Gembira Setelah Pencapresan Ganjar

Jokowi berhalalbihalal ke kediaman Megawati pada hari ini.

Dok. PDIP
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menerima silaturahim dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya, Jakarta, Kamis (27/4).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama istrinya, Iriana Joko Widodo berkunjung ke kediaman Presiden kelima RI, yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Kunjungan itu adalah silaturahim dan dalam momentum Idul Fitri 1444 H.

Baca Juga


"Ibu Megawati menerima kehadiran Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana di tengah masih suasana Lebaran, ber-halal bihalal di kediaman Bu Mega pada hari ini," ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto lewat keterangannya, Kamis (27/4/2023).

Halalbihalal sendiri dipandang sebagai upaya mempererat persatuan dan persaudaraan bangsa Indonesia. Semangat itupun sangat tampak dan terasa di dalam pertemuan antara Megawati dengan Jokowi tersebut.

Ia mengungkapkan, Megawati dan Jokowi tampak sangat akrab berbincang mengenai dinamika politik terkini. Khususnya usai diumumkannya pencapresan Ganjar Pranowo, dalam pertemuan selama satu jam tersebut.

"Jadi meski suasana Lebaran, kedua pemimpin tersebut berada dalam suasana yang akrab, juga berbincang-bincang mengenai dinamika politik pasca penetapan capres Ganjar Pranowo. Semua nampak bergembira," ujar Hasto.

Sebelumnya, Jokowi mengapresiasi keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang telah mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres. Menurutnya, Gubernur Jawa Tengah itu merupakan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan selalu turun ke bawah.

"Pak Ganjar ini adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat selalu turun ke bawah dan sangat ideologis," kata Jokowi di Istana Batutulis, Bogor, Jumat (21/4/2023).

Jokowi pun menegaskan, suksesi kepemimpinan nasional secara demokratis merupakan keharusan yang sesuai perintah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Namun ia mengingatkan, pemimpin tidak boleh membelokkan keberlanjutan perjuangan bangsa Indonesia yang harus terus dilanjutkan dari waktu ke waktu.

Pemimpin yang baru harus terus melanjutkan visi bangsa dan program unggulan yang telah dicanangkan ideologi negara, Pancasila, persatuan dan kesatuan nasional. "Serta toleransi dan kebersamaan harus menjadi pondasi sosial bangsa Indonesia. Kesejahteraan rakyat  yang adil dan merata, pembangunan yang Indonesia sentris harus menjadi semangat program pembangunan nasional," ujar Jokowi.

 

Elektabilitas Ganjar Pranowo anjlok. - (infografis Republika)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler