Selepas Lebaran, 700 Ton Sampah Menumpuk di TPS Kota Bandung

Sampah momen libur Lebaran itu disebut tersebar di 55 TPS wilayah Kota Bandung.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Sampah di tempat pembuangan sementara (TPS).
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Jawa Barat menyebut, ada sekitar 700 ton sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS) selepas momen Lebaran 2023. Pengangkutan sampah itu disebut terhambat lantaran adanya kendala di tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.


Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi menjelaskan, sekitar 700 ton sampah itu merupakan akumulasi selama masa libur dan cuti Lebaran 2023. Sampah itu tersebar di 55 TPS wilayah Kota Bandung.

“Memang betul di TPS terjadi penumpukan. Namun, kami upayakan untuk penjadwalan pengangkutan selama 20 hari ke depan untuk menormalkan kembali (volume sampah di TPS),” kata dia, Kamis (27/4/2023).

Untuk itu, Dudy mengatakan, secara teknis DLH Kota Bandung akan menambah armada pengangkut sampah dan alat berat. Menurut dia, pengangkutan sampah sekitar 700 ton itu ke TPA Sarimukti dijadwalkan dibagi dalam 120 ritase.

Seiring dengan itu, Dudy mengatakan, pengangkutan sampah reguler tetap berjalan. “Yang reguler tetap kita lakukan rutin. Dengan 120 rit, sekitar 700 ton tadi kita upayakan selama 20 hari,” kata dia.

Menurut Dudy, jadwal pengangkutan sampah di 55 TPS itu akan segera diinformasikan. Masyarakat juga bisa mengecek informasinya di akun media sosial Instagram UPT Pengelolaan Sampah DLH Kota Bandung, @upt_pengelolaansampah.dlhbdg.

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna berharap kendala di TPA Sarimukti bisa segera diatasi agar pengangkutan sampah tidak terhambat. Terkait hal itu, kata dia, Pemerintah Kota Bandung berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kami berharap, memohon, kepada Pemerintah Provinsi Jabar agar menormalisasi TPA Sarimukti. Kami juga mendukung terus penanganan sampah regional Legok Nangka agar segera terealisasi,” kata Ema.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler