Hari Buruh: Simbol 888 dan Surga Para Pekerja
Angka '888' yang saling terkait itu mewakili cita-cita yang diperjuangkan oleh para pekerja.
KARTUMERAH – Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Jika merunut dari sejarahnya, Hari Buruh lahir dari gerakan ‘Delapan Jam Kerja per Hari’ yang mengusung simbol 888.
‘’Para tukang batu menggelar aksi longmarch di Melbourne. Mereka melakukan aksi protes dengan membawa spanduk berlambangkan tiga angka delapan: 888,’’ sebut laporan monumentaustralia.org.au dalam tulisan ‘’Eight Hour Day Monument’’.
Pada 21 April 1856, para tukang batu Victoria menuntut pemberlakuan jam kerja maksimal delapan jam per hari. Angka '888' yang saling terkait itu mewakili cita-cita yang diperjuangkan oleh para pekerja yakni “8 Jam Kerja, 8 Jam Rekreasi, 8 Jam Istirahat”.
Ide 888 diembuskan sosialis Inggris, Robert Owen, sejak tahun 1817. Ruh slogan 888 nantinya akan menghiasi banyak gedung serikat pekerja Australia.
Owen yang seorang pengusaha dan memilik pabrik itu menggaungkan ide ‘surga pekerja’ dimana para pekerja bisa hidup dengan sejahtera dan sehat. ’’Perjalanan dari koloni narapidana ke apa yang dikenal sebagai 'surga pekerja' terinspirasi oleh kredo pemilik pabrik Inggris, Robert Owen, untuk hidup sejahtera dan sehat lewat 888: 'delapan jam kerja, delapan jam istirahat, dan delapan jam rekreasi',’’ sebut abc.net.au dalam laporan The Rise and Fall of the 8 Hour Day.
Seperti kebanyakan sosialis kala itu, Owen menawarkan ide ‘Surga Pekerja’ dimana setiap orang bisa mendapatkan kebutuhannya. Pada tahun 1867 atau sembilan tahun setelah wafatnya Owen, ide tersebut digaungkan Karl Marx dalam bukunya Das Kapital untuk melawan eksploitasi para pekerja.