Pelaku Penembakan Mengaku Nabi, Ketua MUI: Ajaran yang Nyeleneh-Nyeleneh Begitu

MUI punya tugas membimbing pihak yang ajarannya keluar dari mainstream.

Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia yang juga Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi.
Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden penembakan di kantor MUI Jakarta masih ditangani pihak kepolisian. Demikian pula, dengan terduga pelakunya yang dikabarkan sudah meninggal dunia.

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masduki Baidlowi, yang juga juru bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menuturkan bahwa Wapres sudah mengetahui insiden penembakan tersebut dan tidak menginstruksikan hal khusus untuk MUI.

"Tidak ada (instruksi khusus) karena (penembakan) itu kan tidak ada hubungan dengan masalah internal MUI, apalagi orang ini sebelumnya mengaku nabi, katanya. Kalau dia mengaku nabi selama ini, ya ajaran-ajaran yang nyeleneh-nyeleneh begitu dan MUI selama ini punya tugas membina dan membimbing pihak-pihak yang ajaran-ajarannya keluar dari mainstream dari umat Islam Ahlussunnah waljamaah," katanya menjelaskan, Selasa (2/5/2023).

Terhadap hal-hal yang menyimpang tersebut, Masduki mengatakan, MUI biasanya melakukan tugas-tugas pembimbingan. "Sehingga, saat memberikan bimbingan, bisa jadi ada yang suka dan tidak suka," katanya.

Adapun pascainsiden, ia menegaskan, keamanan di gedung MUI Pusat tidak diperketat. "Tidaklah, biasa saja keamanan di MUI selama ini, standar saja. Prosedur standar saja karena memang tidak ada apa-apa sebenarnya itu, biasa saja," kata Masduki Baidlowi.

Juru bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu menambahkan, tidak ada penambahan petugas keamanan, tetapi meningkatkan kondisi pengamanan di gedung MUI Jakarta.

"Kalau tambahan (pengamanan) tidak, tapi kalau mendisiplinkan tingkat keamanannya, mungkin koordinasi dengan pihak kepolisian lebih intensif, tapi kan tidak perlu dipergawat," katanya.

Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengatakan, pelaku penembakan di gedung MUI pusat, Jakarta, adalah seorang laki-laki berusia sekitar 60 tahun dan berdomisili di Lampung.

Wakil Sekjen MUI Bidang Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa Arif Fahrudin mengatakan, penembakan tersebut mengakibatkan dua orang staf MUI pusat mengalami luka-luka karena terkena serpihan kaca dan gesekan peluru.

Arif juga mengatakan, pelaku sebelumnya pernah mendatangi kantor MUI dan dua kali mengirimkan surat untuk pimpinan MUI. Kemudian, Selasa, pelaku datang kembali ke MUI pusat untuk menemui pimpinan.

Penembakan di Gedung MUI Pusat, Jakarta, terjadi pada Selasa siang, sekitar pukul 11.30 WIB. Pelaku menggunakan senjata jenis airsoft gun dan mengakibatkan kaca pintu masuk Gedung MUI Pusat tersebut pecah.



sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler