Limbah Minyak di Batam Diduga dari Kapal Terbakar di Perairan Malaysia

Limbah minyak hitam diduga berasal dari Kapal MT Pablo dengan destinasi Cina-Singapur

Antara/Teguh Prihatna
Sejumlah petugas patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) membersihkan tepi pantai dari limbah minyak hitam di Pantai Melayu, Batu Besar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (5/3/2023). Limbah minyak hitam tersebut berasal dari jalur pelayaran dan terbawa arus laut ke tepian pantai.
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Direktur Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau Kombes Pol Nasriadi mengatakan, limbah minyak hitam yang mencemari Pantai Kampung Melayu Kota Batam diduga berasal dari Kapal MT Pablo dengan destinasi Cina-Singapura yang terbakar di Perairan Malaysia.

"Dari laporan yang kami terima dari pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) bahwa, limbah minyak hitam tersebut diduga berasal dari Kapal MT Pablo dengan destinasi Cina-Singapura dengan kapal berbendera Gabon yang terbakar di Perairan Malaysia dua hari lalu, Senin (1/5/2023)," ujarnya saat dihubungi di Batam Kepulauan Riau, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga


Petugas patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) menuangkan limbah minyak hitam ke dalam wadah saat membersihkan tepi Pantai Melayu, Batu Besar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (5/3/2023). Limbah minyak hitam tersebut berasal dari jalur pelayaran dan terbawa arus laut ke tepian pantai. - (Antara/Teguh Prihatna)



Selain itu kata dia, laporan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam bahwa, dilihat dari hasil Satelit Print pada tanggal 30 April 2023 ada tiga lokasi tumpahan minyak yang berada di OPL (out port limit) timur dengan luas estimasi tumpah 13,70 Kilometer.

"Menurut perkiraan kejadian cemaran di garis Pantai Kampung Melayu ini, punya hubungan dengan tumpahan yang terjadi di OPL timur," kata dia.

Tidak hanya di sana, diduga limbah minyak hitam tersebut ada juga di temukan di daerah labuh jangkar Perairan Batu Ampar dan Tanjung Uncang.

Dia menyebutkan, untuk saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait seperti KSOP dan DLH untuk melakukan penanggulangan sementara dan mencari tau asal usul limbah tersebut.

"Tadi dari pihak KSOP melakukan penanggulangan sementara dengan menggunakan alat Absorbent Pad yang tujuannya untuk menyerap tumpahan minyak," ucapnya.


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler