Indonesia Targetkan Perekonomian ASEAN Tumbuh 4,3 Persen
KTT ke-42 ASEAN akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kemenlu Berlianto Situngkir mengatakan, pemerintah menargetkan perekonomian ASEAN mampu tumbuh mencapai 4,3 persen untuk tahun ini. Menurutnya, perekonomian negara-negara anggota ASEAN termasuk yang mempunyai resiliensi tinggi.
"Hingga data terakhir yang kami peroleh pada 2021, pertumbuhan itu 3,98 persen, berbanding dengan pertumbuhan global 2,6 persen. Ini jelas menunjukkan resiliensi ekonomi ASEAN terhadap guncangan," kata Berlianto, di Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Upaya yang ditempuh untuk mencapai target tersebut yang akan coba direalisasikan oleh Pemerintah RI dalam KTT ke-42 ASEAN mendatang. Menurut Berlianto, dalam hal pertumbuhan ekonomi, ASEAN saat ini telah menjadi kekuatan kelima dari negara-negara maju di dunia.
Total Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN tercatat sebesar 3,3 triliun dolar AS, dan jumlah penduduk lebih dari 650 juta jiwa. Jumlah ini menempatkan pada posisi ketiga setelah China dan India.
Menurut Berlianto, keberhasilan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di ASEAN membutuhkan empat elemen utama. Diantaranya arsitektur kesehatan yang kuat, ketahanan pangan, ketahanan energi menuju transisi ekonomi bersih dan terbarukan, serta stabilitas keuangan di kawasan untuk mengantisipasi guncangan eksternal.
"Untuk mendukung tema Epicentrum of Growth, ASEAN perlu memperkuat keberadaannya dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan, bukan hanya di ASEAN, melainkan juga di kawasan Indo-Pasifik," katanya pula.
Lebih lanjut, KTT ke-42 ASEAN akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei mendatang. Konferensi tersebut memiliki delapan agenda pertemuan. Tujuh dari delapan pertemuan itu nantinya dipimpin secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Lalu, dilanjutkan dengan gelaran KTT ke-43 ASEAN yang akan diadakan pada bulan September 2023 mendatang di Jakarta.