BRI: Berdasarkan Indeks, Bisnis UMKM Terus Ekspansif

Keyakinan ekspansi usaha UMKM pada tiga bulan mendatang juga di level positif.

Edi Yusuf/Republika
Pengunjung memilih pakaian saat acara DIGI Ramadhan 1444 H bertajuk Ramadhan Fashion Market 5.0 (RFM) di Trans Convention Center, Kota Bandung, Kamis (13/4/2023). Kegiatan yang menghadirkan 150 tenant fashion muslim, brand hijab, aneka aksesoris, dan kuliner ini digelar dalam rangka mendukung kemajuan bisnis UMKM di bulan Ramadhan.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Bisnis UMKM kuartal I 2023 dan Ekspektasi kuartal II 2023 yang dilaporkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Research Institute menggambarkan ekspansi bisnis UMKM terus berlanjut. Indeks Bisnis UMKM kuartal I 2023 tercatat pada level 105,1.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (4/5/2023), Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa UMKM masih memiliki prospek yang cerah ke depan. Prospek UMKM terdapat pada bisnis yang dekat dengan kebutuhan hidup, seperti makanan serta makanan dan hulu hilirnya.

"Hulu hilirnya di antaranya pertanian pangan, produksi pangan, industri berbasis pangan, distribusi pangan, serta perdagangan pangan. Namun makan saja tidak cukup, harus sehat makanya kami dukung industri kesehatan, " kata Sunarso.

Ia menjelaskan faktor-faktor yang mendorong ekspansi bisnis UMKM diantaranya kehidupan yang semakin normal serta daya beli masyarakat semakin menguat. Itu berdampak pada permintaan akan barang dan jasa yang semakin meningkat.

Faktor lainnya, yakni panen raya tanaman bahan makanan di beberapa sentra produksi mulai berlangsung. Harga jual hasil panen yang tetap menarik memasuki Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri sehingga mendorong peningkatan harga jual barang dan jasa.

Hasil riset mengungkapkan ekspansi bisnis UMKM terjadi di sebagian besar sektor usaha UMKM pada kuartal pertama tahun ini.

Sektor pertanian membaik dibandingkan kuartal sebelumnya, seiring dengan panen raya tanaman bahan makanan yang mulai berlangsung. Namun, produksi beberapa komoditas pertanian terganggu akibat curah hujan yang tinggi dan musim trek kelapa sawit serta pupuk yang masih mahal.

Sektor pertambangan terganggu akibat curah hujan yang tinggi dan berakhirnya perayaan Natal dan Tahun Baru membuat permintaan terhadap jasa pengangkutan (sewa mobil dan jasa transportasi lainnya) kembali normal.

Sunarso melanjutkan, untuk sektor perdagangan, sektor hotel dan restoran/warung serta sektor jasa-jasa tetap tercatat ekspansi. Namun, sektor ini masih sedikit melambat disebabkan oleh normalisasi permintaan setelah Natal dan Tahun Baru.

Selain itu, aktivitas sektor industri pengolahan sedikit meningkat sehubungan dengan mulai meningkatnya permintaan menjelang puasa dan Lebaran. Pada kuartal II-2023, ekspansi bisnis UMKM diperkirakan akan semakin pesat, terutama sektor konstruksi, pengangkutan, dan pertanian.

Menyambut kuartal kedua tahun ini, pelaku UMKM tetap optimis aktivitas usahanya akan terus meningkat. Hal tersebut digambarkan dari peningkatan ekspektasi indeks bisnis UMKM tiga bulan mendatang yang meningkat menjadi 131,9 dari ekspektasi indeks pada periode sebelumnya sebesar 130,1.

Peningkatan ekspektasi tersebut ditopang oleh perayaan Idul Fitri yang mendorong permintaan dan harga barang dan jasa meningkat, puncak panen raya tanaman bahan makanan yang akan terjadi pada kuartal II 2023, serta kondisi cuaca yang semakin kondusif bagi sektor pertambangan, konstruksi, pertanian, dan perikanan laut.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler