Makna Santri Menurut Kiyai Haji Wirta Amin As-Salaf

Makna santri, hakikat santri

retizen /Intan Zakiyyah
.
Rep: Intan Zakiyyah Red: Retizen
Sumber Foto : Koleksi Pribadi yang diambil dari acara Haflah/ Wisuda angkatan ke-9 Pondok Pesantren Terpadu Khairul Ummah

Hari ini Sabtu 6 Mei 2023 M, tepat pada tanggal 13 Syawal 1444 H di Pondok Pesantren Terpadu Khairul Ummah, Penjaringan, Jakarta Utara yang dipimpin oleh Drs. KH. Oman Syahroni mengungkapkan dalam motivasinya makna santri sebagai berikut:
Santri terdiri dari 6 huruf, yang mempunyai makna:


  1. S =ستر _Satrul_ (Menutupi) yang berarti santri harus bisa menutupi segala kekurangan pondok dan gurunya serta menampakkan kebaikan-kebaikannya. Agar santri dapat mensyiarkan agama dengan baik dan dapat membawa nama baik pondoknya.
  2. 2. A = أمر معروف نهى منكر _Amar Makruf nahi mungkar_ (Menyuruh kepada kebajikan dan melarang kemungkaran). Santri harus bisa berdakwah menyuruh kepada kebajikan/kebaikan dan melarang kepada kemungkaran/kemaksiatan. _Amar Makruf nahi mungkar_ kepada dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, agama maupun bangsa. Agar tercipta negeri Indonesia yang _Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafuur_ Negeri yang baik dan diampuni oleh Allah, singkatnya.
  3. N = نائب عن المشايخ (pengganti para ulama). Setelah lulus dari pondok selama 6 tahun menuntut ilmu, santri harus terus belajar agar kelak dapat menjadi pengganti para gurunya/ulama. Penulis menambahkan profesi apapun seorang santri harus dapat menjadi ulama, karena ulama adalah pewaris para Nabi. Santri boleh menjadi dokter, polisi, tentara, cendikiawan dan sebagainya tetapi hakikatnya santri juga harus bisa menjadi ulama. Ulama dalam pengertian orang yang selalu takut kepada Allah. Ketika menjadi dokter dia akan menjadi dokter Islam yang baik dan Sholeh serta dapat bermanfaat untuk banyak orang sebagai pengabdian dan penghambaan-Nya kepada Allah. Sebagai seorang politikus yang taat sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak baik karena takut kepada Allah.
  4. T = تائب عن الذنب (bertobat dari dosa). Santri harus terus kembali kepada Allah (bertobat) ketika ia khilaf dan lalai. Sehingga hatinya akan selalu bersih.
  5. R = رياضة (latihan). Santri harus terus latihan dan mengasah minat serta bakatnya. 6. I =إخلاص (ikhlas) hanya mengharapkan ridho Allah. Apabila santri dapat mengamalkan makna yang tersirat dalam kata "santri" maka in syaa Allah kesuksesan akan selalu menyertainya.

Kiyai Haji Wirta Amin juga mengungkapkan saya memondokkan 3 anak saya di pondok pesantren terpadu Khairul Ummah sejak tahun 2012 masyaAllah pondok Khairul Ummah ini benar-benar terdapat keberkahan. Dari awal pembangunan 1 gedung dan sekarang sudah seperti ini "ungkapnya". Semoga keberkahan ini juga menular kepada santri-santri dan semua lulusan serta civitas akademika pondok pesantren terpadu Khairul Ummah.

sumber : https://retizen.id/posts/214050/makna-santri-menurut-kiyai-haji-wirta-amin-as-salaf
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler