Rusia Evakuasi 1.679 Orang dari Zaporizhzhia

Situasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia berpotensi berbahaya

EPA-EFE/SERGEI ILNITSKY
Gambar yang diambil selama kunjungan ke Enerhodar yang diselenggarakan oleh militer Rusia menunjukkan tim dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memeriksa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) di Enerhodar, Ukraina tenggara, 29 Maret 2023.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Sekitar 1.679 orang, termasuk 660 anak-anak, telah dievakuasi dari daerah dekat pembangkit nuklir Zaporizhzhia. Hal ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat yang ditunjuk Moskow di wilayah Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, pada Ahad (7/5/2023) malam.

Sebelumnya pada Sabtu (6/5/2023) kepala pengawas tenaga nuklir PBB memperingatkan bahwa situasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia berpotensi berbahaya.
Ukraina diperkirakan akan segera memulai serangan balasan yang sangat dinantikan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia, termasuk Zaporizhzhia.

"(Para pengungsi) telah ditempatkan di pusat akomodasi sementara di wilayah Zaporizhzhia di Berdiansk,” kata Yevgeny Balitsky, gubernur yang diangkat Rusia untuk wilayah Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, dalam pidatonya di saluran pesan Telegram.

Berdiansk adalah kota pelabuhan Ukraina tenggara di pantai Laut Azov. Wilayah ini telah diduduki oleh Rusia sejak awal invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.

Rusia meluncurkan gelombang serangan besar-besaran di Kiev dan di seluruh Ukraina yang menyebabkan kehancuran dan cedera. Pejabat Ukraina pada Senin (8/5/2023) mengatakan, setidaknya lima orang terluka akibat serangan Rusia di Kiev, sementara rudal Rusia membakar gudang bahan makanan di Kota Odesa dan ledakan dilaporkan di beberapa wilayah Ukraina lainnya.

Serangan baru terjadi saat Moskow bersiap untuk parade Hari Kemenangan pada Selasa (9/5/2023). Peringatan ini  penting bagi Presiden Vladimir Putin yang telah membangkitkan semangat tentara Soviet ketika mengalahkan pasukan Nazi Jerman. Peringatan ini untuk menyatakan bahwa Rusia akan mengalahkan Ukraina yang berada dalam cengkeraman inkarnasi baru Nazisme.

 Rusia mengintensifkan penembakan di Kota Bakhmut dengan harapan dapat merebutnya pada Selasa. Tiga orang terluka dalam ledakan di distrik Solomyanskyi, Kiev dan dua lainnya terluka ketika puing-puing pesawat tak berawak jatuh ke distrik Sviatoshyn.

Administrasi militer Kiev mengatakan, puing-puing drone jatuh di landasan pacu bandara Zhuliany, yaitu salah satu dari dua bandara penumpang di Kiev. Tapi insiden itu tidak menyebabkan kebakaran, dan layanan darurat bekerja di lokasi.

Selain itu, di distrik Shevchenkivskyi puing-puing pesawat tak berawak tampaknya menghantam gedung dua lantai, sehingga menyebabkan kerusakan. Saksi Reuters mengatakan mereka telah mendengar banyak ledakan di Kiev. Sementara pejabat setempat mengatakan, sistem pertahanan udara menangkis serangan tersebut. Sejauh ini  belum diketahui berapa banyak drone yang diluncurkan di Kiev.

Juru bicara administrasi militer Odesa, Serhiy Bratchuk, mengunggah sejumlah foto di saluran Telegramnya yang menunjukkan sebuah bangunan besar dilalap api. Menurutnya insiden itu disebabkan oleh serangan Rusia terhadap gudang bahan makanan. Setelah peringatan serangan udara dibunyikan selama berjam-jam di sekitar dua pertiga wilayah Ukraina, ada laporan media tentang suara ledakan di wilayah selatan Kherson dan di wilayah Zaporizhzhia di tenggara.

 Vladimir Rogov, seorang pejabat lokal yang ditempatkan Rusia di Zaporizhzhia, mengatakan bahwa pasukan Rusia menyerang sebuah gudang dan posisi pasukan Ukraina di Orikhiv. Secara terpisah, pasukan Rusia menembaki delapan lokasi di wilayah Sumy di Ukraina timur laut pada Ahad (7/5/2023).


sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler