WHO Cabut Status Darurat Covid-19, Perlukah Masyarakat Tetap Waspada?

Masyarakat diimbau tetap menggunakan masker di tempat-tempat tertentu.

Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi). Meski WHO telah mencabut status darurat Covid-19, namun masyarakat tetap diminta waspada.
Rep: Antara Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan status darurat Covid-19 berakhir. Meski begitu, masyarakat diimbau tetap waspada.

Baca Juga


Epidemiolog Universitas Andalas Padang Defriman Djafri mengatakan ke depannya ancaman itu tetap ada. "Karena memang perubahan iklim, dan lain-lain, itu sangat kompleks sekali. Ancaman itu tentu akan bisa kita hadapi ketika pembelajaran yang selama tiga tahun belakangan ini memang benar-benar dipahami oleh masyarakat," kata Defri, Selasa (9/5/2023).

Menurut dia, dari evaluasi yang dilihat secara global maupun juga kedaruratannya, status darurat Covid-19 mungkin sudah bisa diputuskan untuk berakhir. "Tapi tentu bagaimanapun ancaman dan juga yang paling penting pembelajaran pada masa pandemi tiga tahun terakhir itu yang paling penting untuk menghadapi ancaman ke depan," kata Defri.

Dia menyebut, meskipun status darurat pandemi Covid-19 resmi berakhir, masyarakat tetap harus cerdas dalam melihat informasi dan melakukan adaptasi. Dengan begitu, apabila ke depannya muncul ancaman baru, masyarakat tidak mudah panik dan bisa mengatasinya dengan baik.

Selain itu, Defri juga berharap agar epidemiolog dan seluruh bidang ilmu lain tetap bersinergi untuk menghadapi ancaman penyakit-penyakit yang sifatnya menular di kemudian hari. "Kalau dari dulu, pentingnya bagaimana perubahan perilaku atau adaptasi terkait dengan bagaimana kita cerdas dalam menghadapi ini, saya yakin juga tidak akan serumit ini. Pembatasan-pembatasan pun tidak akan sampai berjilid-jilid, ketika masyarakatnya dibangun cerdas beradaptasi terhadap pandemi ini," ujarnya.

"Memang kita harus cerdas melihat informasi dan melakukan adaptasi. Kemudian epidemiolog atau bidang ilmu yang lain juga perlu bersinergi dalam memahami bagaimana dinamika dan termasuk juga model transmisi terhadap ancaman penyakit-penyakit menular yang sifatnya infeksius ke depan," jelasnya.

Tak hanya itu, Defri juga mengimbau masyarakat tetap menggunakan masker di tempat-tempat tertentu. Hal ini bertujuan agar masyarakat tetap terlindungi kesehatannya.

"Kalau dengan model penyakit dan infeksi dengan jalur penularan yang sama, tentu masker akan lebih efektif dalam mencegah itu. Pertanyaannya adalah ancaman ke depan apakah penularannya juga melalui droplet? Jadi saran saya, apakah penting atau tidak, ya makanya harus cerdas," ujarnya.

Defri mengatakan, masyarakat perlu mengingat bahwa semakin banyak berinteraksi maka mutasi virus akan mungkin terjadi. Untuk itu, tidak ada salahnya apabila masyarakat tetap menjaga diri meskipun status darurat Covid-19 telah berakhir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler