AirNav Indonesia Siapkan Ruang Udara Khusus Selama KTT ASEAN

Sebelumnya, ruang udara ini hanya dapat dilalui oleh pesawat domestik.

ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Sejumlah kendaraan taktis bersiaga saat simulasi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Ahad (7/5/2023).
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AirNav Indonesia menyiapkan ruang udara khusus untuk membantu kelancaran penyelenggaran Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-42 yang tengah digelar pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga


Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B Pramesti menuturkan, pihaknya telah membentuk ruang udara sementara (TMA) di atas Labuan Bajo yang dapat mengakomodasi pesawat–pesawat internasional para delegasi, yang mencakup wilayah udara hingga 100 nautical miles (NM) dengan ketinggian 10.000 hingga 24.500 kaki.

Sebelumnya, ruang udara ini hanya dapat dilalui oleh pesawat domestik. Lalu mensimulasikan pelayanan navigasi penerbangan dari kondisi normal hingga abnormal seperti gangguan komunikasi, cuaca buruk, gunung meletus, dan lainnya.

"Selain itu, AirNav juga telah menyusun prosedur Air Traffic Management Contingency Plan (ATM CP) guna antisipasi keadaan darurat dan penanganannya, serta memperpanjang waktu operasional hingga 24 Jam di bandara pendukung Bali, Lombok, Kupang, dan Makassar," kata Polana, Selasa (9/5/2023).

Pihak lain yang ikut bekerja sama dengan AirNav yakni Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) guna antisipasi terhadap gangguan jaringan telekomunikasi penerbangan, melalui monitoring dan evaluasi terhadap fasilitas navigasi yang dimiliki AirNav serta perangkat TI lainnya.

“Seluruh konsep rencana operasi ini telah disetujui oleh pihak regulator yaitu Kementerian Perhubungan dan dipublikasi di Aeronautical Information Publication (AIP) tanggal 26 April 2023 lalu, sehingga para stakeholder penerbangan dapat mengetahuinya” imbuhnya.

Polana menambahkan, seperti penyelenggaraan kegiatan kenegaraan lainnya, AirNav Indonesia telah menyiapkan beberapa skenario guna meningkatkan kelancaran dan keamanan penerbangan di ruang udara Indonesia, khususnya ruang udara di atas Labuan Bajo. Sejumlah dukungan disiapkan lewat peningkatan operasional seperti pelayanan navigasi dengan radar–control (surveillance), penambahan jam operasional, penambahan jumlah SDM serta pelatihannya, prosedur pengamanan penerbangan VIP, hingga sistem back up peralatan navigasi dan radar untuk memastikan pelayanan tidak terhenti apabila terjadi gangguan.

“AirNav bersinergi dengan operator bandara untuk kesiapan fasilitas, SDM, hingga parking stand pesawat untuk para delegasi, di mana Bandara Komodo di Labuan Bajo hanya tersedia parkir untuk tujuh pesawat sehingga perlu didukung oleh bandara sekitarnya, seperti Bandara Lombok yang tersedia 24 parking stand, Bandara Hasanuddin Makassar tersedia 60 parking stand, Bandara El Tari Kupang tersedia 17 parking stand, dan Bandara Ngurah Rai Denpasar sebanyak 62 parking stand," kata Polana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler