Tangani Banjir Kota Semarang, Sungai Plumbon Segera Dinormalisasi

Cukup banyak permukiman yang terdampak banjir pada awal tahun.

Republika/Wihdan Hidayat
Kendaraan menerobos banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah (ilustrasi)
Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Jawa Tengah,  menyebutkan langkah pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon masih menunggu DED (detail engineering design) dari pusat.

Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman menegaskan normalisasi Sungai Plumbon merupakan satu-satunya solusi yang paling baik untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di kawasan Mangkang, Semarang.



"Rencana di tahun ini ya. Mungkin nanti di (APBD) perubahan. 'Planning'-nya sudah, tinggal DED yang dari pusat," kata dia, Rabu (10/5/2023)

Adapun untuk Sungai Beringin di wilayah tersebut yang semula kerap meluap, imbuhnya, saat ini sudah diatasi dengan normalisasi dan tinggal menyisakan beberapa puluh meter saja.

"Yang di Sungai Beringin, alhamdulillah sudah teratasi. Hanya tinggal beberapa yang tahap kedua. Beberapa puluh meter saja. Yang harus diselesaikan dalam waktu dekat ya Sungai Plumbon," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini belum memonitor mengenai perkembangan DED yang disusun pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait normalisasi Sungai Plumbon.

"(Progres, red.) DED belum monitor, tetapi infonya dari Pak Menteri (Menteri PUPR, red.) waktu itu pada tahun ini," ujarnya.

Proyek normalisasi Sungai Plumbon memang ditangani oleh pemerintah pusat, tetapi pembebasan lahan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Semarang.

Karena itu, lanjut dia, DED normalisasi Sungai Plumbon dibutuhkan untuk melihat sejauh mana luas normalisasi tersebut dan lahan terdampak yang harus dibebaskan.

"Kami sudah komunikasi dengan wali kota. Mudah-mudahan di (APBD) perubahan ini, atau menunggu DED. Jadi, berapa sih (lahan, red.) yang harus dibebaskan secara keseluruhan," kata dia.

Dengan kejelasan DED, anggaran bisa segera disiapkan untuk diajukan pada APBD Perubahan Kota Semarang 2023, sembari menunggu langkah-langkah sosialisasi kepada masyarakat.

Penanganan banjir menjadi prioritas program Pemkot Semarang seiring dengan cukup banyaknya permukiman yang terdampak banjir pada awal tahun lalu, salah satunya akibat luapan sungai.

Selain di Mangkang akibat meluapnya Sungai Plumbon, banjir juga terjadi di sejumlah permukiman lainnya. Seperti di Perumahan Dinar Indah akibat luapan Sungai Pengkol yang bermuara ke Sungai Babon.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler