Tantangan Dunia Masih Berat, Jokowi Ajak ASEAN Perkuat Kolaborasi

Menurut Jokowi, lembaga keuangan di Amerika Serikat dan juga Eropa pun berjatuhan.

AP Photo/Achmad Ibrahim
Presiden Joko Widodo membuka pertemuan pemimpinan ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5/2023).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN Business Advisory Council/ABAC) memperkuat kolaborasi untuk menjaga ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan. Jokowi mengatakan, meskipun pandemi Covid-19 telah berhasil dihadapi bersama pemerintah dan dunia usaha, namun tantangan ke depan masih sangat berat.  

Selain itu, risiko geopolitik juga masih besar. Sementara lembaga keuangan di Amerika Serikat dan juga Eropa pun berjatuhan. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Council (ABAC) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5).

"Dalam situasi ini, kita harus semakin memperkuat kolaborasi untuk menjaga ASEAN sebagai epicentrum of growth," kata Jokowi.

Dia menyebut, potensi ekonomi kawasan pun sangat besar. Pertumbuhan ekonominya bahkan di atas rerata dunia. Selain itu, juga terjadi bonus demografi dan middle class yang terus meningkat 65 persen pada 2030.

Karena itu, Jokowi mengajak dunia usaha ASEAN bersama-sama menyusun agenda untuk memastikan kawasan tetap menjadi episentrum pertumbuhan. "Mari bergandengan erat menyusun agenda bersama untuk memastikan kawasan ini terus menjadi epicentrum of growth," ujar Jokowi.


Tantangan kompleks
Jokowi juga mendorong ASEAN agar siap menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks ke depan. Dalam sambutannya di ASEAN Leaders’ Interface with High-Level Task Force on ASEAN Community’s Post-2025 Vision (HLTF-ACV), ia menyampaikan agar ASEAN harus menyiapkan skenario terburuknya namun tetap berharap yang terbaik.

"ASEAN harus betul-betul siap menghadapi tantangan yang semakin kompleks. We have to prepare for the worst but remain hoping for the best," kata Jokowi di Labuan Bajo, Rabu (10/5).

Jokowi pun menekankan peran high level task force yang sangat penting dalam mengidentifikasi berbagai tantangan serta peluang ke depan. High level task force juga berperan memastikan kontribusi ASEAN bagi kemajuan kawasan dan dunia. "Visi ASEAN 2045 harus lebih adaptif dan forward looking tidak boleh business as usual," ujar Jokowi.

Dia mengapresiasi kerja keras anggota high level task force dalam setahun terakhir ini. Dalam pertemuan ini, Jokowi mengajak semua pihak untuk mengelaborasi ide-ide yang berbeda dan transformatif.

"Di diskusi kita hari ini akan mengelaborasi pemikiran yang out of the box, dan transformatif. Oleh karenanya para pemimpin ASEAN akan mendengar langsung laporan high level task force dan rencana arah ke depan," kata Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler