Ungkap Alasan Pecat Murad Ismail, PDIP: Arogan, Marah-Marah Sambil Mukul Meja

Istri Murad Ismail muncur dari wakil ketua DPD PDIP Maluku dan pindah ke PAN.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus anggota Komisi IV DPR Djarot Syaiful Hidayat di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/1).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasan memecat Murad Ismail dari posisi Ketua DPD PDIP Maluku. Jarod menuturkan, istri Murad mencalonkan diri lewat Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus mundur dari Wakil Ketua DPD PDIP Maluku.

"Sesuai mekanisme partai, DPP partai memberikan surat tugas kepada saya Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi dan Pak Komarudin Watubun sebagai Ketua Bidang Kehormatan sampai Pak Utut Adianto sebagai Wasekjen bidang internal, untuk klarifikasi di DPP partai, itu hari Jumat, beliau hadir," ujar Djarot di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Dalam kesempatan itu, ia memersilakan Murad untuk memberikan penjelasan soal istrinya yang bergabung dengan PAN. Karena sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP, melarang suami-istri untuk berbeda partai.

"Beliau marah-marah sambil memukul-mukul meja, beliau tidak mau menerima penjelasan dari DPP partai, saya dan Pak Komarudin, malah beliau marah-marah. Oleh sebab itu, setelah kita mau memberikan penjelasan tentang aturan ini, Pak Murad Ismail itu meninggalkan ruang pertemuan," ujar Hasto.

Ia pun melaporkan sikap Murad itu Megawati Soekarnoputri, yang akhirnya memutuskan untuk memberhentikannya dari posisi Ketua DPD PDIP Maluku. Sebab, sikapnya tersebut dinilai arogan.

DPP PDIP kemudian mengangkat Benhur Watubun yang merupakan Ketua DPRD Maluku untuk menjadi Ketua DPD PDIP Maluku dan Mercy Barend sebagai Sekretaris DPD Maluku. "Ini menunjukkan bahwa kader partai dilarang untuk arogan, dilarang untuk melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji. Kalau melakukan itu pada kita seperti itu, bagaimana dia akan melakukan hal jauh yang lebih hebat kepada rakyatnya," ujar Djarot.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler