Manfaat Kurma yang tak Banyak Diketahui: Permudah Persalinan dan Kurangi Risiko Jantung
Kurma memiliki banyak nutrisi sehingga bisa dimasukkan dalam menu diet.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurma termasuk buah yang populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, apalagi saat Ramadhan. Buah yang bercitarasa manis dan lezat ini memiliki banyak nutrisi sehingga bisa dimasukkan dalam menu diet Anda.
Mengingat kurma mengandung gula dan karbohidrat, ahli diet dari Amerika Serikat, Toby Amidor, menyarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebih. Dilansir laman Eat This Not That, Selasa (16/5/2023), berikut manfaat dari mengonsumsi kurma menurut Toby Amidor:
1. Kurma dapat membantu melawan peradangan
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa kurma memiliki aktivitas antiinflamasi. Selain dari kurma utuh, manfaat anti-inflamasi juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi produk lain yang berasal dari kurma, seperti sirup kurma dan pasta kurma.
2. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
Selenium, mineral yang ditemukan dalam buah ini, dibutuhkan untuk membantu fungsi kekebalan tubuh. Jumlah selenium harian yang direkomendasikan untuk usia 19 tahun ke atas adalah 55 mikrogram untuk pria dan wanita.
Adapun satu cangkir kurma cincang menyediakan 4,41 mikrogram selenium atau 8 persen dari nilai harian yang direkomendasikan. Bahkan jika Anda makan satu atau dua buah kurma setiap hari, Anda bisa mendapatkan manfaatnya.
3. Membantu mempermudah persalinan dan kelahiran yang positif
Sebuah tinjauan sistematis tahun 2020 melihat efek buah kurma pada hasil persalinan dibandingkan dengan perawatan rutin. Data menunjukkan bahwa makan kurma secara signifikan dapat mengurangi fase aktif persalinan.
Durasi fase persalinan lainnya dan frekuensi operasi caesar tidak berpengaruh. Para peneliti menyimpulkan bahwa mungkin ada hubungan, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut.
4. Membantu mengurangi risiko penyakit jantung
Kurma mengandung serat larut yang dapat menurunkan kolesterol jahat atau LDL. Serat larut berikatan dengan kolesterol LDL yang mencegahnya diserap ke dalam darah Anda. Pada gilirannya, hal ini membantu mencegah timbunan lemak kolesterol menumpuk di dinding arteri Anda (dikenal sebagai aterosklerosis) dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
5. Risiko kanker yang lebih rendah
Kurma juga mengandung antioksidan yang kuat, termasuk karotenoid, polifenol, dan antosianin. Mengonsumsi makanan yang tinggi antioksidan telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis seperti kanker. Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2014 menemukan bahwa kurma dapat membantu mengurangi risiko kanker kolorektal.
6. Membantu menurunkan risiko diabetes
Serat larut memiliki banyak manfaat, termasuk membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, fitonutrien yang ditemukan dalam kurma dapat berperan dalam membantu mengendalikan, bahkan memperbaiki penyakit.
Menurut sebuah makalah yang diterbitkan pada 2014 tentang efek terapeutik buah kurma, berbagai komponen yang ditemukan dalam buah ini, termasuk flavonoid, fenol, dan saponin dapat membantu mengendalikan diabetes meskipun mekanisme kerja yang tepat tidak sepenuhnya dipahami. Sebuah penelitian tahun 2013 tentang senyawa flavonoid dari kurma menunjukkan perbaikan pada tikus diabetes.
7. Membantu menutup kesenjangan nutrisi
Menurut Pedoman Diet 2020-2025 untuk orang Amerika, ada empat nutrisi yang kurang dikonsumsi oleh orang Amerika dari segala usia dan siklus hidup. Keempat nutrisi ini termasuk serat, kalium, kalsium, dan vitamin D.
Empat buah kurma (sekitar 100 gram) menyediakan 27 persen dari jumlah serat yang direkomendasikan setiap hari dan 20 persen dari jumlah kalium yang direkomendasikan setiap hari. Mengonsumsi buah ini dalam jumlah yang cukup banyak akan menjadi sumber yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan dua nutrisi yang kurang dikonsumsi, yang membantu menutup kesenjangan nutrisi ini.
8. Membantu melawan bakteri
Kurma dan elemen-elemen yang ada di dalam buah ini telah terbukti membantu mengendalikan infeksi. Sebuah penelitian pada 2012 menunjukkan bahwa ekstrak dari daun dan biji kurma menghambat pertumbuhan beberapa jenis mikroorganisme.
Penelitian lain pada 2010 menemukan bahwa ekstrak dari biji buah membantu menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Namun, karena daun dan biji kurma biasa tidak dikonsumsi, penelitian lebih lanjut tentu diperlukan.