Ratusan Polisi Jaga Ketat Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jelang Uji Coba

Pengamanan proyek kereta cepat dilakukan hingga peluncuran secara resmi.

Dok Republika
Ratusan polisi yang berasal dari satuan Brimob Polda Jawa Barat dan Polresta Bandung menjaga ketat kawasan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (17/5/2023). Penjagaan dilakukan menjelang uji coba kawasan akan dialiri listrik dan kereta inspeksi mulai menyisir jalur rel, Rabu (17/5/2023).
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ratusan polisi yang berasal dari satuan Brimob Polda Jawa Barat dan Polresta Bandung menjaga ketat kawasan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (17/5/2023). Penjagaan dilakukan menjelang uji coba kawasan akan dialiri listrik dan kereta inspeksi mulai menyisir jalur rel.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan pada Kamis (19/5/2023) area proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan dialiri listrik. Selain itu pada tanggal 20 Mei kereta inspeksi akan mulai menyisir bantalan yang dilalui kereta cepat.

"Dengan adanya personel gabungan dari Polresta Bandung dengan Brimob Polda Jabar bisa mengefektifkan pembangunan KCIC ini," ujarnya saat meninjau proyek kereta cepat di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (17/5/2023).

Dengan pengamanan yang dilakukan, ia mengatakan operasional kereta cepat dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Para personel kepolisian akan melakukan penjagaan dan pengamanan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Minimal (personel berjaga) sampai dengan dilaunchingnya kereta cepat ini. Tiga bulan ke depan sampai dengan sarana prasarana pengamanannya 100 persen berfungsi," katanya.

Kusworo melanjutkan pengerahan personel untuk mengamankan proyek kereta cepat sekaligus mengantisipasi terjadi tindak pidana pencurian dan tindak kejahatan lainnya. Sebab dampaknya dapat berbahaya dan mengakibatkan kecelakaan.

"Kami memastikan personel-personel pengamanan yang ada di titik-titik kerawanan adalah meminimalisasi atau meniadakan kecelakaan kereta," tegasnya.

Kusworo mengatakan saat ini beberapa infrastruktur seperti tembok pengaman masih dibangun. Potensi terjadi tindak pidana kejahatan ada. "Sampai dengan tembok pengaman dibangun, sampai dengan CCTV terpasang, sampai dengan kawat duri semuanya bisa berfungsi dengan baik. Mungkin kami akan melakukan pengurangan personel," katanya.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler