Pengamat: Arak-arakan Bentuk Apresiasi PSSI Setelah 32 Tahun tak Raih Emas

Animo tinggi masyarakat menyambut kemenangan Timnas U-22 pun lumrah.

Republika/Prayogi
Pemain timnas Sepak bola Indonesia saat mengikuti kirab juara kontingen Sea Games 2023 di Depan Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2023). Kegiatan kirab juara ini sebagai bentuk penghormatan bagi para Atlet Indonesia yang telah sukses mengharumkan bangsa indonesia di SEA Games 2023. Adapun rute Kirab Juara ini yaitu Kantor Kemenpora-HI-GBK. Seperti diketahui Idonesia berhasi sukses merebut 87 medali emas, 80 medali perak dan 109 medali perunggu.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Olahraga Fritz Simanjuntak menilai langkah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar arak-akan terhadap Tim Nasional (Timnas) U-22 dengan menggelar arak-arakan merupakan hal yang wajar. Fritz mengatakan hal itu merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan Timnas U-22 yang berhasil membawa pulang medali emas dari cabang olahraga sepakbola di ajang SEA Games 2023.


"Kalau sepakbola melakukan itu (arak-arakan) ya boleh-boleh saja mereka senang, sudah 32 tahun (tidak meraih emas)," ujar Fritz di Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Fritz menyampaikan animo tinggi dari masyarakat dalam menyambut kemenangan Timnas U-22 pun hal yang lumrah. Hal ini tak lepas dari realita bahwa sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer dan digemari di Indonesia.

Fritz menyebut parade kemenangan pun juga pantas dilakukan federasi cabang olahraga (cabor) lainnya sebagai bentuk apresiasi terhadap para atlet yang berhasil mengharumkan nama bangsa di ajang pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara. Fritz berkata, dalam olahraga itu sudah jelas, juara atau tidak, menang atau kalah. "Jadi kalau PSSI mau merayakan silakan, pun federasi cabang olahraga lain yang juara seperti pencak silat atau bulutangkis ingin merayakan juga silakan," ucap Fritz.

Fritz justru mempertanyakan keterlibatan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang menjadi koordinator dalam arak-arakan pada Jumat (19/5/2023). Fritz menilai Kemenpora tidak pantas untuk menggelar perayaan lantaran posisi Indonesia hanya menempati peringkat ketiga.

"Kalau sepakbola, bulutangkis, dan cabang olahraga lain yang juara ingin merayakan silakan, tapi ketika Kemenpora mengkoordinir arak-arakan, itu apa yang mau dirayakan, emang kita juara umum, kita hanya peringkat tiga, saya justru prihatin," kata Fritz.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler