Inggris akan Bantu Transisi Energi Hijau Indonesia

BII mengumumkan komitmen senilai Rp223 miliar di Asia Tenggara termasuk Indonesia

istimewa
British International Investment (BII), telah mengumumkan komitmen senilai 15 juta dolar AS atau lebih dari Rp223 miliar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang bersih dan berkelanjutan serta transisi energi hijau.
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga pembiayaan pembangunan Inggris, British International Investment (BII), telah mengumumkan komitmen senilai 15 juta dolar AS atau lebih dari Rp223 miliar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang bersih dan berkelanjutan serta transisi energi hijau. Komitmen tersebut merupakan bentuk dukungan Inggris pada Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia yang diluncurkan pada KTT G20 yang digelar di Bali November tahun lalu.

“Investasi pertama BII di kawasan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak modal untuk mendukung Indonesia mencapai emisi nol bersih (net zero emissions) pada 2060,” kata Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta lewat keterangan pers yang diterima Republika, Senin (22/5/2023).

Kedubes Inggris mengungkapkan, komitmen investasi tersebut akan dilaksanakan melalui SUSI Asia Energy Transition Fund (SAETF), pendanaan infrastruktur transisi energi berfokus pada Asia Tenggara yang dikelola perusahaan berbasis di Swiss, SUSI Partners.

“Di Indonesia, perusahaan tersebut telah berinvestasi dalam pengembangan proyek listrik tenaga mini-hidro yang memanfaatkan aliran sungai dan proyek tenaga angin melalui usaha patungan antara SAETF dan pengembang regional, Pacific Impact,” kata Kedubes Inggris.

Menurut Kedubes Inggris, investasi itu menandai dimulainya realisasi ambisi BII untuk menginvestasikan dana pembiayaan iklim hingga 500 juta poundsterling di kawasan Indo-Pasifik. Dengan komitmen tersebut, BII menggandeng lembaga pembiayaan lainnya, termasuk AIIB, FMO, Swedfund, Norfund, dan OeEB, serta investor swasta dalam mendukung SAETF.

“SAETF menargetkan investasi infrastruktur di seluruh spektrum transisi energi, termasuk proyek energi terbarukan, efisiensi energi, dan penyimpanan energi, serta berfokus pada negara-negara berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia,” kata Kedubes Inggris.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyambut komitmen investasi BII di Asia Tenggara. “Saya senang melihat penawaran BII yang diperluas ke kawasan Asia Tenggara karena investasi ini juga akan mendukung Indonesia dalam mempercepat transisi energinya untuk meninggalkan batu bara sebagai bagian dari komitmen negara ini terhadap target emisi nol bersih pada 2060. Inggris tetap berkomitmen untuk bermitra dengan Indonesia dalam mewujudkan janji-janji tersebut,” ucapnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler